Saturday, March 22, 2014

Manajemen Berdasarkan Aktivitas


Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management – ABM) adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem yang terintegrasi an berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini.
ABC adalah sumber utama informasi manajemen berdasarkan aktivitas.
Model manajemen berdasarkan aktivitas dibagi atas 2 dimensi:
1.      Dimensi biaya       : memberikan informasi mengenai sumberdaya, aktivitas dan objek biaya yang menjadi perhatian setiap produk, pelanggan, pemasok dan distributor. Tujuannya adalah  memperbaiki akurasi pembebanan biaya.
2.      Dimensi proses     : meberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang harus dilakukan, mengapa dan seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan. Tujuannya adalah mengurangi biaya.

Mengimplementasikan ABM
Manajemen berdasarkan aktifitas (ABM) adalah sistem yang lebih komprehensif daripada sistem ABC. ABM melibatkan ABC dan menggunakannya sebagai sumber informasi utama.
Perencanaan Sistem memberikan justifikasi untuk implementasi ABM dan menjawab berbagai masalah berikut:
1.      Sasaran dan tujuan sistem ABM
2.      Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan
3.      Proses bisnis dan baurab produk perusahaan
4.      Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi
5.      Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari dan menggunakan informasi baru.



Identifikasi, Definisi, dan Klasifikasi aktivitas
Klasifikasi berbagai aktivitas juga memungkinkan ABM untuk terhubung dengan berbagai usaha perbaikan berkelanjutan, seperti proses manufaktur just-in-time (JIT), manajemen kualitas total, dan manajemen biaya kualitas lingkungan keseluruhan.
Penyebab kegagalan implementasi ABM adalah kurang dukungan dari manajer tingkat atas.

Pemberian Tanggung Jawab
Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui 4 elemen penting yaitu pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja/ benchmarking, pengevaluasian kinerja dan pemberian penghargaan. Akuntansi pertanggung jawaban bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang/kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama.
3 jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban yang telah berubah sepanjang waktu adalah berdasarkan keuangan (fungsional), aktivitas, dan strategi.
Sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan keuangan (fungsional) memberikan tanggung jawabpada berbagai unit perusahaan dan menyatakan berbagai ukuran kinerja dalam bentuk keuangan.
Akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas adalah akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan.

Perbandingan Pemberian Tanggung Jawab
Pertanggungjawaban Berdasarkan Keuangan
·         Unit Perusahaan
·         Efisiensi operasional lokal
·         Akuntabilitas Individu
·         Hasil keuangan
Pertanggungjawaban Berdasarkan Aktivitas
·         Proses
·         Efisiensi Keseluruhan Sistem
·         Akuntabilitas Tim
·         Hasil keuangan

Pengadaan, pengembangan produk baru, produksi dan layanan pelanggan adalah contoh dari berbagai proses. Berbagai proses tersebut adalah cara berbagai hal dilakukan mengubah cara berbagai hal dilakukan berarti mengubah prosesnya. Tiga metode yang memungkinkan perubahan cara berbagai hal dilakukan, yaitu perbaikan proses, invoasi proses, dan penciptan proses. Perbaikan proses merujuk pada peningkatan bertahap dan konstan dalam efisiensi suatu proses yang telah ada.
Inovasi proses (rekayasa ulang bisnis) merujuk pada kinerja proses dalam cara baru yang radikal dengan tujuan mencapai perbaikan yang dramatis dalam hal waktu respons, kualitas, dan efisiensi.
Penciptaan proses merujuk pada instalasi sebuah proses yang seluruhnya baru dengan maksud memenuhi tujuan pelanggan dan keuangan.

Penetapan Ukuran Kinerja setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus diidentifikasi dan standar harus ditetapkan untuk berfungsi benchmarking untuk ukuran kinerja.
Perbandingan Ukuran Kinerja
Ukuran Berdasarkan Keuangan
1.      Anggaran Unit Perusahaan
2.      Perhitungan Biaya standar
3.      Standar statis
4.      Standar saat ini dapat dicapai
Ukuran Berdasarkan Aktivitas
1.      Standar berorientasi pada proses
2.      Standar bernilai-tambah
3.      Standar dinamis
4.      Standar optimal

Evaluasi Kinerja dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan, kinerja diukur dengan membandingkan berbagai hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.
Perbandingan Evaluasi  Kinerja
Evaluasi Kinerja  Berdasarkan Keuangan
1.      Efisiensi keuangan
2.      Biaya yang dapat dikendalikan
3.      Biaya aktual versus standar
4.      Ukuran keuangan
Evaluasi Kinerja Berdasarkan Aktivitas
1.      Pengurangan waktu
2.      Perbaikan kualitas
3.      Pengurangan biaya
4.      Pengukuran tren

Pemberian Penghargaan dalam kedua sistem tersebut, tiap orang akan diberi penghargaan atau hukuman sesuai dengan berbagai kebijakan dan kehendak pihak manajemen yang lebih atas.
Perbandingan Penghargaan
Penghargaan Berdasarkan Keuangan
1.      Berdasarkan kinerja keuangan
2.      Penghargaan individual
3.      Kenaikan gaji
4.      Promosi
5.      Bonus dan pembagian laba
Penghargaan  Berdasarkan Aktivitas
1.      Berdasarkan kinerja multidimensi
2.      Penghargaan kelompok
3.      Kenaikan gaji
4.      Promosi
5.      Bonus, pembagian laba & keuntungan

ANALISIS NILAI PROSES adalah hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, analisis ini berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti pada biaya; dan analisis ini menekankan pada maksimalisasi kinerja keselruhan sistem sebagai ganti kinerja individual.

ANALISIS PENGGERAK: Pencerian Akar Pemicu
Setiap aktivitas terdiri atas input dan output. Input aktivitas adalah berbagai sumber daya yang dikonsumsi suatu aktivitas dalam rangka menghasilkan output-nya.
 Output aktivitas adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas. Ukuran output aktivitas adalah jumlah suatu aktivitas dilakukan.
Ukuran output adalah jumlah suatu aktivitas dilakukan. Ukuran ini adalah ukuran yang dihitung atas suatu output. Ukuran output praktis adalah ukuran permintaanyang dibutuhkan atas suatu aktivitas dan hal yang disebut penggerak aktivitas.
Akar pemicu (root cause) adalah penyebab yang paling dasar dari suatu aktivitas yang dilakukan.
Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas. Analisis penggerak bertujuan mengungkapkan akar pemicu.

ANALISIS AKTIVITAS: Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai
Analisis Aktivitas adalah proses untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan. Analisis aktivitas harus menunjukkan empat hasil:
1.      Aktivitas apa saja yang dilakukan
2.      Berapa banyak orang yang melakukan aktivitas tersebut
3.      Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas
4.      Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan termasuk saran untuk memilih dan mempertahankan berbagai aktivitas yang menambah nilai.

Aktivitas Bernilai-Tambah
Berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam bisnis disebut sebagai aktivitas yang bernilai-tambah. Biaya bernilai tambah adalah berbagai biaa yang timbul dari melakukan berbagai aktivitas bernilai-tambah dengan efisiensi yang sempurna.

Aktivitas Tak Bernilai-Tambah
Semua aktivitas selain berbagai aktivitas yang paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis sehingga dipandang tidak perlu, disebut sebagai aktivitas tak-bernilai-tambah. Aktivitas tak-bernilai-tambah dapat diidentifikasi melalui ketidakmampuannya memenuhi salah satu dari tiga syarat.
Biaya tak-bernilai-tambah adalah berbagai biaya yang disebabkan oleh aktivitas tak-bernilai-tambah atau kinerja tidak efisien dari aktivitas bernilai tambah.

Pengurangan Biaya
Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui empat cara:
1.      Eliminasi aktivitas; berfokus pada berbagai aktivitas yang tak-bernilai tambah.
2.      Pemilihan aktivitas; melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas yang timbul oleh beberapa strategi yang saling bertentangan.
3.      Pengurangan aktivitas; mengurangi waktu dan sumber daya yang dibutuhkan suatu aktivitas.
4.      Penyatuan aktivitas; meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas yang dibutuhkan dengan menggunakan economy of scale.

Pengurangan Kinerja Aktivitas
Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama:
1.      Efisiensi; berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan output aktivitas
2.      Kualitas; berkaitan dengan melakukan aktivitas yang benar sejak aktivitas tersebut dilakukan pertama kali. Ouput aktivitas yang cacat perlu diulang hingga menyebabkan biaya yang tidak dibutuhkan dan pengurangan efisiensi.
3.      Waktu; dibutuhkan untuk melakukan uatu aktivitas merupakan hal penting.

Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi:
1.      laporan biaya bernilai-tambah dan tak-bernilai-tambah
2.      Tren dalam laporan biaya aktivitas
3.      Penetapan standar kaizen
4.      Benchmarking
5.      Perhitungan biaya siklus hidup

Pelaporan Biaya bernilai dan Tak Bernilai Tambah
Mengurangi biaya tak-bernilai-tambah adalah salah satu cara meningkatkan efisiensi aktivitas. Penekanan pada biaya tak-bernilai-tambah menunjukkan tingkat pemborosan yang dialami perusahaan, hingga memberikan informasi mengenai potensi perbaikan.
Suatu sistem pelaporan biaya adalah bahan penting dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas. Biaya bernilai-tambah adalah berbagai biaya yang harus ditanggung perusahaan. Standar bernilai-tambah membutuhkan eliminasi atas seluruh aktivitas tak-bernilai-tambah.
Standar bernilai-tambah (value-added standard) mengidentifikasi output aktivitas optimal. Pengidentifikasian output aktivitas optimal membutuhkan pengukuran output aktivitas.

Rumus biaya bernilai & tak bernilai tambah
Biaya bernilai-tambah                        = SP x SP
Biaya tak-bernilai-tambah      = (AQ-SQ) SP
SQ       = tingkat output bernilai-tambah untuk suatu aktivitas
SP       = harga standar per unit dari ukuran output aktivitas
AQ       = penggunaan kuantitas sesungguhnya sumber daya fleksibel / kapasitas praktis aktivitas yang diadakan untuk sumber daya yang terikat

Peran Standar Kaizen
Perhitungan biaya Kaizen berkaitan dengan penurunan biaya berbagai produk dan proses yang telah ada. Pengendalian berbagai proses penurunan biaya ini dapat dicapai melalui penggunaan berulang dua subsiklus utama:
1.      Kaizen atau perbaikan berkelanjutan,
2.      Siklus pemeliharaan.
Standar Kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode masa mendatang. Perbaikan yang direncanakan tersebut diamsusikan dapat dicapai sehingga standar Kaizen adalah sejenis standar yang dapat dicapai.

Benchmarking
Pendekatan lain untuk penetapan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai benchmarking. Benchmarking menggunakan praktik terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas.
Tujuan benchmarking adalah menjadi yang terbaik dalam melakukan berbagai aktivitas dan proses. Benchmarking juga harus melibatkan perbandingan dengan para pesaing atau industri lainnya.

Pengaruh Penggerak dan Perilaku
Ukuran ouput aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan menelusuri berbagai biaya tak-bernilai-tambah. Mengurangi aktivitas tak-bernilai-tambah seharusnya menghasilkan pengurangan kebutuhan aktivitas tersebut sehingga menimbulkan pengurangan dalam ukuran output aktivitasnyanya.

Manajemen Kapasitas Aktivitas
Kapasitas aktivitas adalah jumlah frekuensi suatu aktivitas dapat dilakukan penggerak aktivitas mengukur kapasitas aktivitas.
Variansi Volume Kapasitas adalah selisih antara tingkat aktivitas sesungguhnya yang diadakan (kapasitas, AQ) dengan kuantitas standar bernilai-tambah aktivitas yang seharusnya digunakan (SQ).
Variasi kapasitas yang tidak digunakan, selisih antara ketersediaan aktivitas (AQ) dengan penggunaan aktivitas (activity usage – AU) adalah informasi penting yang harus disediakan pihak manajemen. Tujuannya adalah mengurangi kebutuhan akan aktivitas tersebut sampai periode tertentu dimana variansi aktivitas yang tidak digunakan sama dengan variansi volume aktivitas.

Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok Berdasarkan Aktivitas
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan perhitungan harga pokok produk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas pada produk yang memakai aktivitas.

Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas
Para pelanggan dapat mengkonsumsi aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang berbeda. Mengetahui besarnya biaya untuk melayani para pelanggan yang berbeda adalah informasi yang sangat penting untuk beberapa tujuan.

Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitungan Harga Pokok Produk
Aktivitas yang digerakkan pelanggan – seperti memasukkan pesanan, mengambil pesanan, mengirim, melakukan tindakan penjualan, dan mengevaluasi kredit klien – diidentifikasi dan dimasukkan dalam daftar kamus aktivitas.


(Hansen/mowen)

Monday, March 17, 2014

Akuntansi Berdasarkan Aktivitas

AKUNTANSI BERDASARKAN AKTIVITAS

BIAYA PER UNIT
Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas membebankan biaya pada objek biaya seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dan jalur pemasaran. Biaya per unit (unit cost) adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya produksi yaitu jumlah dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead produksi. Jumlah biaya produksi harus diukur selanjutnya harus dapat dikaitkan dengan unit yang diproduksi. Pengukuran biaya (cost measurement) meliputi jumlah dolar ( uang yang dikeluarkan ) dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang digunakan produksi. Nilai biayanya dapat berupa biaya aktual yang dibebankan pada input produksi atau berupa angka perkiraan yang nantinya akan digunakan untuk memastikan ketepatan waktu informasi biaya untuk pengendalian biaya. Proses menghubungkan biaya dengan unit yang diproduksi setelah diukur disebut pembebanan biaya (cost assigment).
Pentingnya Biaya Perunit
Biaya perunit adalah bagian penting dari informasi bagi perusahaan manufaktur. Biasanya digunakan sebagai dasar penawaran maupun pembuatan keputusan untuk menerima pesanan, membeli atau bahkan membuat pesanan suatu produk. Keakuratan biaya perunit sangatlah penting dan distorsi biaya produksi perunit tidak dapat diterima.

Cara Mendapatkan Informasi Biaya Perunit
Ada dua cara untuk mendapatkan informasi biaya perunit yaitu:
1.       Perhitungan Biaya Aktual. Membebankan biaya aktual bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pada produk. Kelemahannya tidak dapat menyediakan biaya perunit yang akurat secara tepat waktu.
2.       Perhitungan Biaya Normal. Membebankan biaya aktual bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung sedangkan overhead dibebankan dengan menggunakan tarif perkiraan. Tarif perkiraan overhead adalah tarif yang didasarkan pada data yang diperkirakan.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN FUNGSI
Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenga kerja langsung pada produk dengan menggunakan penelusuran langsung sedangkan untuk membebankan overhead menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit. Penggerak aktivitas tingkat unit (unit level activity driver) adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi. Hanya biaya overhead yang mempunyai korelasi tinggi dengan jumlah unit yang diproduksi yang bisa menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit sedangkan yang tidak baiasanya dibebankan dengan proses alokasi.
Diperlukan spesifikasi dari penggerak tingkat unit yaitu suatu perkiraan dari kapasitas yang diukur penggerak dan perkiraan dari overhead yang diharapkan. Beberapa penggerak yang biasanya digunakan yaitu: unit yang diproduksi, jam tenga kerja langsung, biaya tenga kerja langsung, jam mesin dan biaya bahan baku langsung. Langkas selanjutnya adalah menentukan kapasitas aktivitas yang diukur penggerak tersebut. Ada empat kapasitas aktivitas yang umum digunakan yaitu kapasitas aktivitas yang diharapkan (expected activity capacity) yaitu output aktivitas yang diharapkan pada tahun mendatang. Kapasitas aktivitas normal (normal activity capacity) yaitu outpt rata-rata yang dialami dalam jangka panjang (volume normal dihitung lebih dari satu periode). Kapasitas aktivitas teoetis (theoritical activity capacity) yaitu output aktivitas maksimum yang dihasilkan dengan asumsi semua berjalan normal. Kapasitas aktivitas praktis (practical activity capacity) yaitu output maksimal yang dihasilkan jika semua berjalan efisien.

Tarif Keseluruhan Pabrik
1.       Penghitungan Tarif Keseluruhan
Perbedaan antara overhead aktual dengan overhead yang dibebankan disebut variansi overhead (overhead variance).  Jika overhead aktual lebih besar maka disebut overhead yang terlalu rendah dibebankan (underapplied overhead) dan pada akhir tahun akan ditambahkan pada harga pokok penjualan. Sedangkan jika overhead aktual lebih rendah mala disebut overhead yang lebih tinggi dibebankan (overapplied overhead) yang pada akhir tahun akan dikurangkan dari harga pokok.
2.       Biaya per Unit

Tarif Departemen
Ada 2 tahap bagi tarif overhead departemen.
1.       Biaya overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departeman produksi, dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen.
2.       Overhead dibebankan ke produk dengan mengkalikan tarif departemen dengan jumlah penggerak yang digunakan dalam departemen terkait. Total overhead yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah jumlah dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam setiap departemen. Overhead yang dibebankan adalah total dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam tiap deprtemen.

KETERBATASAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN FUNGSI
Apabila perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif mengadaptasi strategi baru untuk mencapai kesempurnaan dalam bersaing, sistem akuntasi biaya mereka sering kali harus berubah agar dapat sejalan.
Sering kali organisasi mengalami gejala tertentu yang menunjukkan bahwa sistem akuntansi biaya mereka telah ketinggalan jaman. Contoh gejala sistem biaya yang ketinggalan jaman : hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing tampak tidak wajar rendahnya ; margin laba sulit untuk dijelaskan. ; produk yang sulit diproduksi menunjukka laba yang tinggi ; pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga.

BIAYA OVERHEAD YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN UNIT
Dengan hanya menggunakan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit untuk membebankan biaya ovehead yang tidak berkaitan dengan unit, akan menciptakan distorsi banyak produk. Tingkat keparahannya tergantung pada berapa proporsi keseluruhan biaya overhead yang ditunjukkan oleh biaya tingkat non unit ini.

Keanekaragaman Produk
Keanearagaman produk berarti bahwa produk mengkonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi yang berbeda – beda. Proporsi setiap aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk didefinisikan sebagai rasio konsumsi.

PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS
Pembebanan overhead tradisional melibatkan dua tahap : pertama, baya overhead dibebankan ke unit organisasi (pabrik atau departemen) dan kedua, biaya overhead kemudian dibebankan ke produk. Seperti dalam sistem biaya berdasarkan aktivitas, pertama-tama menelusuri biaya aktivitas dan kemudian produk. Akan tetapi, dalam sistem biaya ABC menekankan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak (menekankan hubungan sebab-akibat), sedangkan sisem biaya tradisional cenderung intensif lokasi (sangat mengabaikan hubungan sebab-akibat)

Identifikasi Aktivitas dan Atributnya
Kamus aktivitas mendaftar aktivitas-aktivitas dalam sebuah organisasi bersamaan dengan atribut aktivitas yang penting. Atribut aktivitas adalah informasi keuangan dan non keuangan yang menggambarkan aktivitas individual. Aktivitas primer adalah aktivitas yang dikonsumsi produk atau pelanggan. Aktivitas sekunder adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh aktivitas primer.

Pembebanan Biaya ke Aktivitas
Begitu aktivitas diidentifikasikan dan dijelaskkan, tugas berikunya adalah menentukan berap banyak biaya untuk melakukan tiap aktivitas. Hal ini membutuhkan identifikasi sumber daya yang dikonsumsi oleh tiap aktivitas. Penggerak sumber daya adalah faktor-faktor yang mengukur pemakaian sumber daya oleh aktivitas.

Pembebanan Biaya Aktivitas pada Aktivitas Lain
Pembebanan biaya pada aktivitas menlengkapi tahap awal perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Pada tahap berikutnya, aktivitas diklasifikasikan sebagai primer dan sekunder. Jika terdapat aktivitas sekunder, maka tahap berikutnya muncul. Pada tahap berikutnya, biaya aktivitas sekunder dibebankan pada aktivitas-aktivitas yang memakai outputnya.

Pembebanan Biaya Pada Produk
Setelah biaya dari aktivitas primer ditentukan, maka biaya tersebut dapat dibebankan pada produk dalam suau proporsi sesuai dengn aktivitas penggunaannya, seperti dengan diukur oleh penggerak aktivitas. Pembebanan ini diselesaikan dengan penghitungan suatu tarif aktivitas yang ditentukan terlebih dahulu dan menglikan tarif ini dengan penggunaan aktual aktivitas.

MENGURANGI UKURAN dan KERUMITAN dari SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Pada tahap pertama biaya aktivitas diidentifikasi, biaya dihubungkan dengan aktivitas individual, dan aktivitas diklasifikasikan pada aktivitas primer dan sekunder. Pada tahap lanjutan aktivitas sekunder (aktivitas lain) dibebankan pada aktivitas primer dan membutuhkan penggunaan tarif aktivitas yang terdakadang terdapat banyak tarif aktivitas dalam satu perusahaan. Pada tahap aktivitas primer dibebankan pada produk atau pelanggan.

Mengurangi Jumlah Tarif dengan Menggunakan Metode Konsumsi
Yaitu dengan mengumpulkan semua aktivitas yang memiliki rasio konsumsi yang sama dalam satu kelompok biaya (cost pool).

Mengurangi Jumlah Tarif dengan Aproksimasi ABC
Dengan menggunakan aktivitas yang paling mahal dan menggunakan penggerak untuk membebankan biaya produk dan akan dibebankan dengan penggerak sebab akibat (cause-and-effect) sedangkan aktivitas yang tidak mahal akan dialokasikan dalam kelompok biaya mahal dan dibebankan secara lebih arbitre.

Perbandingan dengan Perhitungan Biaya Berdasarkan Fungsi

Pemakaian overhead hanya utuk dijelaskan dengan penggerak aktivitas berdasarkan unit. Untuk tarif keseluruhan pabrik hanya satu penggerak yang digunakan untuk membebankan biaya. Pada sistem fungsi yang lebih canggih biaya overhead diklasifikasikan sebagai biaya overhead tetap atau biaya overhead variabel. Pada biaya overhead tetap sistem pengalokasian biaya berdasakan unit dibebankan pada tarif overhead tetap jika menggunakan penggerak aktivitas berdasarkan unit dapat bersifat arbitrer dan mungkin mencerminkan aktivitas sesungguhnya yang digunkan produk. Pada kenyataan overhead tetap yang tradisional biasanya merupakan biaya tingkat batch, produk dan fasilitas yang berubah sejalan penggerak selain penggerak tingkat unit. Sedangkan biaya overhead variabel dibebankan pada tarif overhead variabel dan dapat ditelusuri pada setiap produk.

Saturday, March 8, 2014

BAB 2 | Klasifikasi, Konsep dan Terminologi Biaya

BAB 2 | KLASIFIKASI, KONSEP DAN TERMINOLOGI BIAYA

Pengertian biaya dan konsep biaya
Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan memberikan manfaat untuk saat ini maupun masa mendatang bagi organisasi.

Klasifikasi biaya dalam berbagai perusahaan
Untuk tujuan perhitungan biaya produk dan jasa, biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsinya. Hansen dan Mowen (2006) mengklasifikasikan biaya kedalam dua kategori fungsional utama, antara lain:
a.       Biaya produksi, merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang atau penyediaan jasa. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai:
a)     Biaya bahan langsung, adalah bahan yang dapat di telusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Biaya bahan langsung ini dapat dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk.
b)      Tenaga kerja langsung, adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Seperi halnya bahan langsung, pengamatan fisik dapat digunakan dalam mengukur kuantitas karyawan yang digunakan dalam memproduksi suatu produk dan jasa. Karyawan yang mengubah bahan baku menjadi produk atau menyediakan jasa pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung.
c)       Overhead, merupakan semua biaya yang tidak termasuk kedalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Kategori biaya overhead memuat berbagai item yang luas. Banyak input yang diperlukan dalam membuat sebuah produk ataupun jasa. Bahan langsung yang merupakan bagian yang tidak signifikan dalam proses produksi biasanya dimasukkan kedalam kategori biaya overhead. Hal ini dibenarkan atas dasar biaya dan kepraktisan. Biaya lembur tenaga kerja langsung biasanya dibebankan ke overhead, dengan asumsi bahwa tidak semua operasi produksi tertentu secara khusus dapat diidentifikasikan sebagai penyebab lembur.
b.   Biaya non produksi, merupakan biaya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengembangan, pemasaran, distribusi, pelayanan pelanggan dan administrasi umum. Terdapat dua jenis biaya non produksi yang lazim digunakan, diantaranya:
a) Biaya penjualan atau pemasaran, adalah biaya yang diperlukan dalam memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk atau jasa.
b)  Biaya administrasi, merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan ke pemasaran ataupun produksi. Administrasi umum bertanggung jawab dalam memastikan bahwa berbagai aktivitas organisasi terintegrasi secara tepat sehingga misi perusahaan secara keseluruhan dapat terealisasi.

Teknik pemisahan biaya campuran
Di dalam penyusunan anggaran variabel, pemisahan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel tersebut perlu dilakukan. Hal ini disebabkan oleh karena anggaran variabel tersebut akan disusun untuk berbagai macam tingkat kapasitas yang dapat diselenggarakan di dalam perusahaan. Untuk kepentingan ini tentunya harus diketahui seberapa besarnya porsi biaya tetap dan seberapa besar pula porsi biaya variabel sehingga pernghitungan jumlah biaya untuk masing-masing tingkat kapasitas akan dapat dibuat dengan mudah.
Berikut ini beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan untuk memisahkan unsur tetap dan variabel:
a.       Metode Perkiraan Langsung
Metode perkiraan langsung hanya dapat dipakai pada keadaan tertentu  dimana perhitungan unsur-unsur biaya secara kuantitatif tidak dapat dilakukan karena suatu sebab. Dalam dunia praktis memang hal ini sering dijumpai dan bahkan lebih sering dipakai oleh para perencana biaya yang telah berpengalaman dan yang ingin menghindari perhitungan-perhitungan yang sistematis. Meskipun demikian tidak dapat dikatakan bahwa metode ini dapat digunakan begitu saja tanpa memperhatikan data  yang berhubungan. Karena itu metode ini dapat dilaksanakan dalam dua bentuk. Pertama, berdasarkan perkiraan pihak yang terlibat langsung dan bertanggung jawab didalam proses produksi dan kedua, dengan berdasarkan pada analisa data historis dan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Pada bentuk pertama perkiraan unsur-unsur biaya sangat diutamakan pada kemampuan seorang “industrial engineer” yang harus benar-benar terlihat pada proses produksi, yang mencakup desain barang-barang yang dihasilkan, layout pabrik, urutan proses produksi, dan segala permasalahan maupun biaya yang berhubungan. Karenanya ia memegang  peranan yang sangat penting dalam hal penyediaan data biaya produksi untuk keperluan penyusunan anggaran. Cara ini snagat menitikberatkan pada analisa dan observasi langsung pada proses produksi, sehingga didapatkan data yang tepat mengenai konsumsi bahan mentah, tenaga kerja dan tenaga listrik. Cara ini diperlukan apabila data historis tentang semuanya tidak tersedia atau tidak dapat dipakai lagi untuk masa mendatang. Atau meskipun data historis cukup tersedia, cara ini dapat dipakai sebagai alat penguji analisa data historis.
Pada bentuk kedua perkiraan unsur-unsur biaya lebih dititikberatkan pada analisa terhadap data biaya historis, interpretasi kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen, dan evaluasi sifat-sifat dan sebab-sebab timbulnya biaya. Cara ini dapat pula dipakai sebagai alat pembanding perkiraan biaya yang menggunakan cara terdahulu.
Berikut ini beberapa keadaan yang secara umum dimana perkiraan langsung layak digunakan, yaitu:
1.       Suatu bagian baru saja didirikan, sehingga data historis biaya di bagian tersebut tidak tersedia atau tidak memadai.
2.       Dilakukannya kegiatan yang tidak rutin, yang dapat menimbulkan biaya yang cukup besar pada perusahaan umpamanya pengaturan kembali peralatan-peralatan pabrik.
3.  Mulai dipakainya mesin baru sehingga perusahaan bekerja dengan kapasitas baru. Kemungkinan pula akibatnya biaya produksi berubah juga, dan pola biaya historis tidak cocok lagi untuk estimasi biaya dimasa mendatang.
4.       Terjadi perubahan pada metode produksi. Akibatnya kemungkinan pola biaya berubah pula.
5.       Terjadi perubahan-perubahan manjemen yang mungkin dapat mempengaruhi pola biaya.

b.      Metode Tinggi-Rendah
Dari geometri dasar, kita mengetahui bahwa dua titik diperlukan  untuk menentukan suatu garis. Sekali kita mengetahui dua titik pada suatu  garis maka persamaannya dapat ditentukan. Ingat bahwa F, komponen  biaya tetap adalah perpotongan garis jumlah biaya dan bahwa V, biaya  variabel per unit adalah kemiringan garis. Dengan dua titik tersebut kemiringan dan perpotongan dapat ditentukan.
Metode tinggi-rendah sebelumnya memilih dua titik yang akan digunakan untuk menghitung parameter F dan V. secara spesifik metode menggunakan titik tinggi dan rendah.Titik tinggi didefinisikan sebagai titik yang mempunyai tingkat kegiatan tertinggi. Titik rendah didefinisikan sebagai titik yang mempunyai tingkat kegiatan terendah.
Metode tinggi-rendah mempunyai keunggulan berupa objektivitas. Yaitu,  dua orang manapun yang menggunakan metode tinggi-rendah pada suatu kumpulan data tertentu akan mendapatkan jawaban yang sama. Selain itu,  metode tinggi-rendah memungkinkan manajer mendapatkan hubungan biaya dengan cepat hanya dengan menggunakan dua titik data. Misalnya,  seorang manajer mungkin hanya mempunyai data dua bulan. Kadang-kadang data ini cukup untuk mendapatkan perkiraan kasar dari hubungan biaya.
Namun metode tinggi rendah tidak sebaik metode yang lain. Karena  metode ini juga memiliki beberapa kelemahan.
a)   Titik tinggi dan rendah sering sebagai apa yang disebut di luar garis. Mereka mungkin meewakili hubungan biaya kegiatan yang tidak khas. Jika demikian, formula biaya yang dihitung menggunakan dua titik ini tidak mewakili apa yang biasanya terjadi.
b)      Jika titik-titik ini bukan di luar garis, pasangan titik-titik lainnya jelas lebih mewakili.

c.       Metode Diagram Pencar
Yang pertama kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah mengumpulkan data dari sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data tersebut digambarkan dalam grafik dua sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk menggambarkan biaya. Sedangkan sumbu horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan  tingkat kegiatan.
Langkah selanjutnya membuat garis lurus sedekat mungkin dengan titik-titik tersebut. Untuk menentukan besarnya komponen biaya tetap  dilakukan dengan cara memperpanjang garis lurus sampai memotong  sumbu vertikal. Titik potong di sumbu vertikal menunjukkan besarnya  Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/TFC). Untuk biaya variabel total  dihitung dengan cara mengurangi biaya total atau Total Cost dengan biaya tetap total. Biaya variabel per unit dapat dihitung dengan cara membagi  biaya variabel total dengan tingkat kegiatan dari biaya total yang telah dipilih.

d.      Metode Korelasi
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep dtatistik korelasi. Fungsi matematis dibuat berdasarkan analisis hubungan antara dua variabel yakni variabel Y yang mewakili biaya dan variabel X yang mewakili satuan kegiatan.

e.      Metode Matematis
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep matematik dimana Y = a + bX. Y mewakili Jumlah biaya dan X mewakili Volume kegiatan, b mewakili Biaya Tetap dan b mewakili biaya variabel per unit. Penyusunan fungsi matematis dilakukan dengan memperhatikan sifat dan karakteristik biaya.


Hansen, DR and Mowen, MM various edition