Wednesday, September 7, 2016

BACKPACKER KE MALAYSIA (KUALA LUMPUR) for the first time!!

Assalamualaikum...^^
Halloooowww..!! Alhamdulillah tahun 2016 saya berkesempatan melakukan travelling ke luar negeri untuk pertama kalinya tanpa guide alias backpacker. Yap, seperti yang saya terangkan, sebelumnya saya juga udah pernah ke Singapura cuman dalam rangka trip gratisan dari kantor dan itupun udah di arrange kan tujuan dan flight-nya.
Cuss... Langsung aja deh tanpa basa-basi ba bi bu, saya mau share sedikit tentang KL (only for looowww budget) wkwkwk!!!

Selasa, 09 Agustus 2016
Perjalanan dimulai dengan menginjakkan kaki di Bandara Adi Soetjipto Yogyakarta (Terminal B). Saya berangkat berdua dengan teman yang sebelumnya saya ajak backpacker ke Bali (cz abis itu dia rewel minta diajakin kalo dapet tiket promo lagi, haha). Saat itu terminal B memang masih baru dioperasikan, jadi ya kita masih sedikit kebingungan mana pintu masuk, mana ruang tunggu, dll wkwk. Seperti aturan main pada umumnya, kita masuk pintu nunjukkin tiket & paspor, kemudian antri buat cek barang bawaan abis itu antri cek imigrasi (jangan lupa dan selalu diingat buat para traveller, dokumen penting kayak paspor, tiket PP, voucher hotel menginap harus selalu standby atau at least simpen di bagian terluar tas kita sewaktu kita di bandara, cz sudah pasti barang-barang tsb yang paling seing akan keluar masuk tas buat urusan pengecekkan). Beberapa petugas imigrasi memang terlihat jutek, ngga tau kayaknya emang SOP nya harus jutek kali ya, haha. Sama petugasnya kalian bakal ditanyain beberapa hal seperti mau ngapain kesana (negara tujuan), berapa lama kalian akan tinggal, ntar bakal pulang kapan, dll sampe kadang harus nunjukkin tiket kepulangan plus hotel yang dipake nginep. Setelah lewatin imigrasi, ternyata kita masih cek barang bawaan sekali lagi. Tapi kali ini lebih ketat, kayak jumlah maksimum cairan yang boleh dibawa, sampe-sampe buah apel sebiji pun disita loh. Kurang tau deh, kayaknya aturan masuk Malaysia malah lebih ketat dibandingin sama pas masuk Singapura. Baru deh abis itu kita duduk di ruang tunggu. Travelling kali ini masih setia disponsori sama si aa alias AirAsia yang tentu saja dengan harga yang sepromo-promonya. (flashback) Saya beli tiket pesawat setahun sebelum jadwal keberangkatan yaitu sekitar bulan Juni 2015.
AK347 JOG/KUL 09AUG16 11.45-15.15
AK348 KUL/JOG 11AUG16 15.15-16.50
Rp 242.500 (+ charge direct debir Rp 10.000)
- Pembelian Meals Rp 40.000
(optional tergantung kalian bisa nahan laper apa engga pas flight, soalnya perjalanan sekitar 2,5jam)
- Pilih tempat duduk Rp 25.000
(ini juga optional, kalo kalian berangkat sendiri sih saya rasa nggak perlu pilih tempat duduk ya. Cuman pas sebelumnya saya web check-in ternyata duduknya nggak bisa sebelahan sama temen ngetrip, jadi terpaksa salah satu pindah seat biar bisa sebelahan).
Pas itu, kita berdua datengnya mepet banget sekitar 1 jam sebelum keberangkatan yang aturannya untuk flight luar negeri udah open gate 3 jam sebelum keberangkatan. Udah duduk di ruang tunggu sekitar jam 11.00, ternyata beberapa saat kemudian diumuin kalo flight delayed sampe jam 12.05 mundur sekitar 20 menit. Yaudah deh kita cuman selfie-selfie diruang tunggu sambil nahan haus cz air minum kita buang pas cek barang, haha.

Ruang Tunggu Bandara Intl' Adi Soetjipto (Terminal B)
Sampai di KLIA2 sekitar jam 16.00, langsung antri imigrasi sekitar 30 menit (jangan disamain kalo kalian pergi pas weekend ya.. antri bakal sampe 1 jam deh saya jamin). Abis keluar imigrasi, kita langsung nyari loket tiket Skybus untuk rute KLIA2 - KL Sentral harga RM 11. Skybus ada di lantai dasar (level 1) jadi kita nyari lift buat turun ke Level 1 dan keluar dari bandara. Saat itu sempet bingung, cz udah ada beberapa bus nongkrong di pinggir bandara. Sebenernya di tiket udah tertera nomor platform (tempat pemberhentian bus), nomer tempat duduk, sampe nomer tiket dan harganya pun tertera lengkap. Tapi karna bus yang kita tungguin di platform itu nggak nongol-nongol, akhirnya kuta nanya kondektur bus platform sebelah yang lagi sibuk nata tas. Dan ternyata, naik Skybus itu nggak ada aturannya. Jadi asal kita udah ada tiket, ada bus dan ada kursi yang masih kosong, yaudah kita tinggal naik aja deh.. Jadi ya semacam siapa cepat dia dapat gitu ya.. wkwk. Waktu perjalanan adalah sekitar 1 jam karna kita naik sekitar jam 17.00 dan sampe di KL Sentral sekitar jam 18.00. Skybus ini tergolong nyaman karena fasilitas dilengkapi full ac, majalah yang ditaruh di saku belakang kursi, dan musik (tentunya bahasa melayu/ seringnya musik india).

Tiket Skybus
Sampe di KL Sentral kita langsung nyari Surau (mushola) yang letaknya di ujung hall buat sholat Ashar sekaligus jama' akhir sholat Dzuhur. Yang menarik disini, ternyata Surau untuk perempuan dipisah dengan Surau untuk laki-laki, bukan hanya sekat tapi pisah ruangan itupun letahnya jauh dari ujung ke ujung. Cukup salut dengan aturan kayak gini.
FYI: KL Sentral adalah Stasiun pusat untuk menghubungkan seluruh rute kereta maupun bus. Beberapa kereta cepat yang tersedia seperti KTM Komuter dan LRT.
Setelah itu, kita langsung beli tiket LRT Kelana Jaya harga RM 1,3 dengan rute KL Sentral-Pasar Seni (daerah tempat hotel buat nginep). Sistem penjualan tiket dengan mesin semacam ATM, jadi kita tinggal pilih tempat tujuan dan jumlah tiket lalu masukkin koin atau uang kertas dengan ketentuan pecahan tertentu, kemudian akan keluar koin plastik sebagai tiketnya semacam beserta uang kembalian. Cara penggunaan tiket koin tinggal tempelkan pada pintu masuk, dan masukkan di lubang saat keluar dari stasiun.

Tiket LRT Kelana Jaya (koin biru)

Setelah sampai di Stasiun Pasar Seni, kita langsung menuju Raizzy's Guesthouse tempat menginap kita selama 2 malam yang sebelumnya sudah dipesan lewat Traveloka.
Raizzy's Guesthouse
01 Standard Private Bunk Room x 2 Nights
Check In 09Aug16 - Check Out 11Aug16
(incld. breakfast, free wifi, tea + hot/cold water 24hrs, towels, 24hrs ac)
Rp 368.000

Perjalanan dari Stasiun Pasar Seni ke guesthouse sekitar 5 menit jalan kaki, sempet beli air mineral di pinggir jalan harga RM 1 (ukuran 600 ml). Sampai di guesthouse kita proses check in, seperti pengecekan paspor, voucher hotel, pemberian aturan hotel dan fasilitas. Pegawai cukup ramah dan sangat baik, overall recommended. Setelah sampai kamar, kita langsung mandi dan bersiap pergi ke KLCC tempat Twin Tower/ Petronas. Jam 20.00 keluar guesthouse, menuju Stasiun Pasar Seni dan beli tiket LRT Kelana Jaya rute Pasar Seni - KLCC harga RM 2,1. FYI, ada dua opsi jadwal buat traveller yang mau ke Twin Tower, (1) Malam hari, keuntungannya lampu gemerlap di menara kembar menyala sangat indah juga ada permainan air mancur tapi kurang bagus untuk berfoto karena gelap (2) Siang hari, waktu siang sangat cocok buat traveller yang ingin terlihat kece saat berfoto karena terlihat terang tentunya, namun tidak akan menjumpai gemerlap lampu menara. Akhirnya selesai muter-muter KLCC dan berfoto jam 22.00 perjalan balik ke guesthouse dengan kereta yang sama yaitu LRT Kelana Jaya rute KLCC - Pasar Seni harga RM 2,1. Singkatnya, sampai di guesthouse kita langsung makan malam (read: bikin Mie Instan + Kopi Instan bekal dari rumah yang tentunya menggunakan fasilitas air panas dari guesthouse). Setelah itu ganti baju, bersih-bersih, sholat (Maghrib + Isya') kemudian tidur cantik.

Twin Tower
Rabu, 10 Agustus 2016
Pagiiiii Kuala Lumpur dan seonggok temen ngetrip yang masih ngorok!! Ternyata saya bangun kepagian. Bukan apa-apa, semaleman emang tidurnya kurang nyenyak mungkin belum adaptasi kali ya.. ditambah badan pegel-pegel hasil kolaborasi encok duduk di pesawat + jalan kecapekan hari sebelumnya. Waktu itu saya bangun jam 05.00 kedip-kedip kedip-kedip kok sepi sekali, haha. Ternyata emang belum waktu Subuh. Waktu Subuh di sana sekitar jam 06.00, lalu saya putusin buat mandi dulu dan bersiap. Jam sarapan guesthouse adalah 08.00-11.00, menu sarapan cukup simpel layaknya guesthouse umumnya, yaitu roti tawar dan seperangkatnya.
Cuss langsung mulai perjalanan... Sekitar jam 09.00, menuju Stasiun Pasar Seni beli tiket LRT Kelana Jaya rute Pasar Seni - KL Sentral harga RM 1,3, kemudian di KL Sentral ganti kereta KTM Komuter rute KL Sentral - Batu Caves harga RM 2,6. Yap, destinasi pertama kita adalah Batu Caves. Perjalanan ke Batu Caves hanya sekitar 15 menit hanya waktu tunggu keretanya saja yang agak lama. No entrance fee alias gratis untuk memasuki tempat ini, hanya saja beberapa tempat dipagari dan diberlakukan tiket masuk seperti patung Krishna dan tempat pemujaan. Nggak butuh waktu lama buat mengitari kawasan ini, mungkin 1 sampai 2 jam udah lebih dari cukup.

Tiket KTM Komuter Line

Batu Caves
Singkatnya, sekitar jam 13.00 perjalanan kembali ke KL Sentral dengan KTM Komuter rute Batu Caves - KL Sentral harga RM 2,6. Karena destinasi kedua kita adalak Masjid Jamek dan saat sampai di KL Sentral baru jam 13.30 (belum masuk waktu dzuhur), kita memutuskan untuk makan siang di My FoodLoft yang letaknya persis di sebelah pintu keluar KTM Komuter mungkin semacam foodcourt-nya KL Sentral kali ya.. di sana banyak makanan lengkap mulai dari Chinese food, Hindi food, dll yang sudah dijamin semuanya halal.
Daftar makanan yang dibeli:
- Mee Tarik With Braise RM 12
- Dried Mee Tarik With Meat RM 14
- Minuman Mango Peach RM 4,5
- Minuman Nescafe Ice RM 4,5
(kali ini ngga recommended buat backpacker low budget ya..haha karena harga tersebut sebenernya over estimasi, yaa mungkin standart foodcourt ya memang normal harga segitu)

Dinner di My FoodLoft
Selanjutnya, otw ke Masjid Jamek dengan LRT Kelana Jaya rute KL Sentral - Masjid Jamek harga RM 1,6. Keluar dari Stasiun Masjid Jamek, kalian cuma perlu nyebrang jalan raya lalu belok kanan sekitar 2 meter, dan kalian bakal nemuin plang Masjid. Sayang banget bagian luar Masjid sedang direnovasi besar-besaran jadi nggak bisa foto dengan dekorasi yang kayak Garden By the Bay nya Singapura, haha.

Arah Masjid Jamek

Inside Jamek Mosque

Jamek Mosque

Setelah sholat Dzuhur di Masjid Jamek dan mengambil beberapa foto, perjalanan dilanjut ke destinasi selanjutnya yaitu Dataran Merdeka, Sultan Abdul Samad Building, KL City Gallery, Old Market, Central Market, dan Flea Market. Sebenarnya kita masih meraba seberapa jauh jarak antar destinasi, apakah bisa jalan kaki, atau harus naik kereta lagi, atau tidak semua destinasi bisa dikunjungi, dll (begitulah tantangan backpacker, wkwk). Karena ada pepatah malu bertanya sesat dijalan, wkwk kita putuskan untuk tanya arah ke penjaga yang ada di jalan keluar Masjid Jamek. Ternyata kita hanya harus jalan kaki memutari masjid tersebut hanya saja sedikit jauh karena area jalan kaki yang dekat sedang direnovasi. 
Akhirnya kita jalan balik arah nyebrang jalan raya kayan pas otw ke masjid, lalu belok kiri dan jalan lurus mengikuti area untuk pejalan kaki sampe mentok persimpangan lampu lalin. Kemudian, belok kiri nyebrang trotoar dan jalan lurus sekitar 10 meter udah sampe di Dataran Merdeka di seberang jalan dan Bangunan Sultan Abdul Samad di depan mata. Sedangkan KL City Gallery letaknya persis di ujung Dataran Merdeka (belakang tiang bendera). Di daerah tersebut juga ada bangunan-bangunan kuno seperti kantor pos yang letaknya berseberangan dengan KL City Gallery. Intinya 4 tempat ini saling berdekatan hanya dipusahkan perempatan jalan raya. Dataran Merdeka sendiri seperti alun-alun (lapangan yang luas dengan tiang bendera di tengah agak ujung), tidak ada biaya masuk ke tempat ini. Sedangkan Bangunan Sultan Abdul Samad hanya bisa difoto dari luar, begitu juga Bangunan Kantor Pos. Lain hal dengan KL City Gallery yang memang disediakan ikon untuk berfoto, sedangkan dibutuhkan entrance fee untuk melihat galeri di dalam ruangan. Karena cuaca saat itu sangat terik, saya membeli 1 es potong harga RM 4 (nyesel karna kemahalan) dari penjual yang berjualan persis di depan gedung KL City Gallery.

Dataran Merdeka

Dataran Merdeka

Sultan Abdul Samad Building

Sultan Abdul Samad Building

Sultan Abdul Samad Building

KL City Gallery

Setelah selesai di KL City Gallery, kita sedikit bingung kemana arah selanjutnya kalo mau ke Central Market. Sempet duduk bengong + kepanasan di pinggir jalan dekat lampu lalin karna jaringan internet yang diandelin buat buka google map malah buffering parah. Alhasil dengan sedikit petunjuk yamg udah kebuka di google map dicampur insting jiwa kepanasan, kita jalan nyebrang jalan raya (arah antara bangunan sultan a.s. dengan kantor pos), temen saya nanya mulu, bener nggak sih jalannya dan saya cuma diem sambil terus jalan karna sebenernya juga cuma ngawur nentuin arah....wkwkwk. Dan tadaaaa.... semakin jauh terlihat jalan kebenaran...ciyehh.. setelah jalan sekitar 200 meter kita sampe di jembatan yang kalo kita nengok belakang terlihat masjid Jamek full view (dan foto lagi, cekrekk), abis itu kita jalan lurus lagi dan nemuin Old Market. Di sana nggak sempet berkeliling dan udah males kecapekan, endingnya cuma foto sama tugunya aja. Di seberang Old Market ada Central Market dan kita cuma liatin doang, emang nggak ada niatan buat masuk sih...haha jiwa backpacker nggak butuh masuk tempatnya jualan barang mahal...wkwk. Abis itu kita jalan lurus lagi dan lagi-lagi ngikutin insting, kita nyebrang pas sampe lampu lalin. Belok kanan dan ternyata di ujung jalan kita ketemu Flea Market atau bahasa gampangnya Pecinan-nya Malaysia.
Yang dibeli di Flea Market Petaling Street:
- Miniatur Petronas RM 6
- Kaos dewasa 2 pcs RM 12
- Kaos anak 2 pcs RM 10
- Oleh-oleh makanan RM 50 (jatahku cuman RM 10)

Jamek Mosque Full View

Old Market

Pertigaan Arah Petaling Street

Petaling Street

Selesai keliling pasar akhirnya kita mutusin keluar dari pasar. Agak kebingungan sebenernya, karena Bentuk pasarnya seperti simbol (+) jadi jika kita keluar di ujung yang berbeda dengan pada saat masuk, kalian bakal nemuin jalan yang beda. Saat itu arah keluar kita belok kanan dari arah saat masuk (mudeng apa kagak? haha). Kita sempet kebingungan tuh, sekali lagi karena jaringan internet yang minta dihajar. Sempet mutusin buat jalan lurus kedepan, pas udah jalan 10 meter perasaan kita nggak enak, akhirnya duduk dulu bentar di pinggir jalan, clingukan kayak mau maling toko..hahaha. Dan akhirnya map terbuka ternyata benar kita harus balik arah. Ternyata setelah keluar dari pasar, kita cuma perlu belok kanan dan jalan lurus sekitar 100 meter, lanjut belok kanan lagi... Dan ohmygod, ternyata udah sampe di jalan arah guesthouse. Kita berdua cuman bengong kok bisa?? kok bisa?? haha entahlah udah males mikir cz kecapekan.... Akhirnya, kita balik ke guesthouse udah sore sekitar jam 17.00, kita mandi, bersih-bersih dan sholat Ashar kemudian tidur (ditemani suara hujan di luar).
Malam hari sekitar jam 20.00 kita pergi ke Petronas (lagi) naik LRT Kelana Jaya rute Pasar Seni - KLCC harga RM 2,1 + RM 2,1 (PP) cz ada temen di indo yang minta dibikinin paper messege.. hahaha. Sebelum naik LRT pulang ke Pasar Seni, kita nemu penjual cokelat dan akhirnya terbujuk rayuan gombal buat beli harga RM 59 (buat 2 orang). Pas jalan balik lagi ke guesthouse udah sekitar jam 21.30 dan kita kelaperan banget (diitung aja kita makan cuma berapa kali tuh). Akhirnya kita mutusin buat makan di waruh makan yang ada di sebrang terminal/ belakang guesthouse. Yang dibeli disana, 2 porsi nasi goreng + 2 minuman teh tarik, harganya agak lupa deh, total sekitar RM 16. Jangan tanya rasa makanannya...haha satu kata buat komentar rasanya 'aneh'. Ya bayangin aja, pesennya es teh, masa dikasihnya teh warna cokelat kentel gitu (yang pas sampe indo baru tau ternyata teh tarik). haha. Selesai makan, kita pulang dengan perut kenyang. Balik ke guesthouse, lanjurlt bersih-bersih, sholat, dan tidur.

Twin Tower

Cokelat di KLCC

Teh Tarik
Kamis, 11 Agustus 2016
Karena kita harus jalan ke bandara jam 11.00, nggak banyak yang bisa dilakuin di hari terakhir. Pagi subuh kita packing, mandi, sholat dan dilanjut sarapan jam 08.00. Abis sarapan, kita mutusin balik ke Flea Market cz ada tambahan kaos yang belum kebeli, dan ternyata pasar belum buka lapak. Baru beberapa lapak yang udah buka, itupun harganya jauh lebih mahal. Tapi ya namanya orang kepepet dibeli aja deh.
- Beli kaos dewasa 2 pcs RM 26

Petaling Street

Abis dari pasar dan menuju guesthouse, kita mampir bentar ke Sri Maha Mariamman Temple yang letaknya persis di sebelah guesthouse. Sebelum masuk, kita harus lepas alas kaki (biaya titip sepatu RM 0,2 per pasang. Berfoto sebentar kemudian balik ke guesthouse.

Bagian Dalam Sri Maha Mariamman Temple
Sri Maha Mariamman Temple

Jam 11.00 check out, dan naik LRT Kelana Jaya rute Pasar Seni - KL Sentral harga RM 1,3. Lanjut naik Skybus rute KL Sentral - KLIA2 harga RM 11. Sampai di Bandara sekitar jam 12.00, dan kepikiran mau Sholat Dzuhur sekalian jama' Ashar, takutnya sampe Jogja udah Mahgrib karna kemungkinan delayed. Tapi karna jam belum waktu sholat, akhirnya kita mutusin buat Check In dulu. Cukup susah nyari gatenya, intinya dari lantai pas kita masuk (lantai dasar), langsung naik dan cari lantai 3, sempet bingung karena abis lantai 1, lantai 2, pake ada lantai 2,5 hahahaha. Jalannya pun cukup jauh, palingan kalo diitung nyampe sejam buat jalan ke lantai 3, cek imigrasi, dan nyampe ruang tunggu. Ada Surau (mushola) yang letaknya nggak jauh dari gate, jadi pas waktu sholat bisa sholat di sana. Singkatnya, sampailah kita di Bandara Adi Sutjipto lagi dengan selamat jam 17.00. Alhamdulillah.......

Lantai dasar bandara KLIA2

Logo KLIA2 lantai 3

Menuju gate P6

Itulah secuil cerita dari perjalanan saya dan teman saya saat backpacker ke Kuala Lumpur yang sangat singkat, hemat, dan merakyat..... wkwkwk pokoknya travelling itu nggak harus mewah kok, nggak perlu ngoyo juga. Just enjoy the jurneys.
Sekian, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.
Wassalam... ^^

The World Is A Book And Those Who Do Not Travel Read Only One Page