Friday, March 22, 2013

Kas di Bank


Penggunaan bank memberikan kontribusi yang baik terhadap pengendalian internal kas. Perusahaan dapat menyimpan kasnya di bank sebagai penyimpan dan tempat melakukan kliring untuk cek yang diterima atau dikeluarkan.

Penggunaan bank ini meminimalkan jumlah uang yang harus ada di perusahaan.

Setiap bulan, perusahaan menerima Laporan Bank (Bank Statement). Laporan Bank ini berisi (1) cek yang telah dibayar bank dan transaksi debit lain yang mengurangi saldo perusahaan, (2) simpanan dan transaksi kredit lain yang menambah saldo perusahaan, dan (3) saldo akun setiap harinya.

MEMO DEBIT

Transaksi-transaksi debit yang mengurangi saldi perusahaan:
  • biaya jasa bank/bank service charge(SC) à biaya jasa bulanan atas jasa yang diberikan oleh bank.
  • cek kosong/not sufficient funds(NSF) à cek yang dikeluarkan oleh perusahaan tetapi tidak ada cukup dana untuk mencairkannya.

MEMO KREDIT

  • Piutang wesel yang ditagihkan oleh pihak bank.

REKONSILIASI BANK

Oleh karena bank dan pihak perusahaan sebagai penabung memiliki catatan masing-masing atas transaksi yang sama.

Kenyataannya, saldo menurut bank dan saldo menurut perusahaan sangatlah jarang sama. Penyebab perbedaan saldo ini dikarenakan hal-hal berikut ini:
  • Time lags yi perbedaan waktu pencatatan.
  • Error yi  kesalahan yang dilakukan oleh salah satu pihak.
Rekonsiliasi bank adalah suatu proses untuk mencari penyebab perbedaan dan mencari saldo yang sama dan benar. Rekonsiliasi dilakukan oleh pegawai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap kas.


PROSEDUR REKONSILIASI BANK

Beberapa langkah dalam proses Rekonsiliasi Bank:
1. Bandingkan simpanan yang dilakukan perusahaan dengan simpanan yang diterima bank. Apabila ada simpanan perusahaan yang belum dicatat oleh bank, maka terjadi setoran dalam perjalanan (deposits in transit) à tambahkan dalam saldo bank.
2. Bandingkan cek yang telah dibayar bank dengan cek yang dikeluarkan perusahaan yang tampak dalam pengeluaran kas. Apabila ada cek yang telah dikeluarkan perusahaan belum tercatat dalam bank statement, maka terjadi cek beredar (outstanding check) à kurangi saldo bank
3. Cari kesalahan yang terjadi, misalkan kesalahan jumlah rupiah à koreksi pada saldo pihak yang melakukan kesalahan.
4. Telusur adanya memo bank, baik memo debit maupun memo kredit à rekonsiliasi di perusahaan, analisis transaksi yang terjadi.

JURNAL REKONSILIASI BANK

Setiap elemen yang direkonsiliasi di pihak perusahaan, maka harus dibuat jurnal koreksi untuk penyesuaian terhadap rekening kas.

Apabila koreksi ini tidak dijurnal dan tidak diposting, maka rekening kas tidak menunjukkan saldo yang benar.


ILUSTRASI:

Laporan Bank dari PT Trio pada bulan Mei 2005 menunjukkkan data sebagai berikut:

Saldo 1/5/2005
Rp12.650.000,-
Memo debit: -cek kosong
Rp175.000,-
                     - biaya penagihan wesel
10.000,-
Memo kredit: -piutang wesel
Rp500.000,-
                      - pendapatan bunga wesel
15.000,-
Saldo 31/5/2005
Rp14.280.000,-



Saldo kas PT Trio pada tanggal 31/5/2005 Rp13.319.000,-. Setelah melakukan review, diketahui data-data:

  1.  Adanya cek kosong adalah berasal dari customer PT Trio. 
  2. Piutang wesel yang berhasil ditagih bank Rp500.000,-, 3 bulan, 12%. Bank membebankan biaya Rp10.000,- atas pengumpulan piutang ini. 
  3. Cek beredar pada tanggal 31/5/2005 sebesar Rp2.410.000,- 
  4. Setoran dalam perjalanan pada tanggal 31/5/2005 Rp1.752.000,- 
  5. Cek yang dikeluarkan PT Trio telah dicairkan di bank Rp352.000,- Tetapi PT Trio mencatat dalam jurnal pengeluaran kas Rp325.000,-
 
Diminta : Buatlah Rekonsiliasi bank untuk mencari saldo benar.



http://hmjakuntansiunswagati.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar anda ! Jangan pura-pura buta !