Monday, March 17, 2014

Akuntansi Berdasarkan Aktivitas

AKUNTANSI BERDASARKAN AKTIVITAS

BIAYA PER UNIT
Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas membebankan biaya pada objek biaya seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dan jalur pemasaran. Biaya per unit (unit cost) adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya produksi yaitu jumlah dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead produksi. Jumlah biaya produksi harus diukur selanjutnya harus dapat dikaitkan dengan unit yang diproduksi. Pengukuran biaya (cost measurement) meliputi jumlah dolar ( uang yang dikeluarkan ) dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang digunakan produksi. Nilai biayanya dapat berupa biaya aktual yang dibebankan pada input produksi atau berupa angka perkiraan yang nantinya akan digunakan untuk memastikan ketepatan waktu informasi biaya untuk pengendalian biaya. Proses menghubungkan biaya dengan unit yang diproduksi setelah diukur disebut pembebanan biaya (cost assigment).
Pentingnya Biaya Perunit
Biaya perunit adalah bagian penting dari informasi bagi perusahaan manufaktur. Biasanya digunakan sebagai dasar penawaran maupun pembuatan keputusan untuk menerima pesanan, membeli atau bahkan membuat pesanan suatu produk. Keakuratan biaya perunit sangatlah penting dan distorsi biaya produksi perunit tidak dapat diterima.

Cara Mendapatkan Informasi Biaya Perunit
Ada dua cara untuk mendapatkan informasi biaya perunit yaitu:
1.       Perhitungan Biaya Aktual. Membebankan biaya aktual bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pada produk. Kelemahannya tidak dapat menyediakan biaya perunit yang akurat secara tepat waktu.
2.       Perhitungan Biaya Normal. Membebankan biaya aktual bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung sedangkan overhead dibebankan dengan menggunakan tarif perkiraan. Tarif perkiraan overhead adalah tarif yang didasarkan pada data yang diperkirakan.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN FUNGSI
Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenga kerja langsung pada produk dengan menggunakan penelusuran langsung sedangkan untuk membebankan overhead menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit. Penggerak aktivitas tingkat unit (unit level activity driver) adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi. Hanya biaya overhead yang mempunyai korelasi tinggi dengan jumlah unit yang diproduksi yang bisa menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit sedangkan yang tidak baiasanya dibebankan dengan proses alokasi.
Diperlukan spesifikasi dari penggerak tingkat unit yaitu suatu perkiraan dari kapasitas yang diukur penggerak dan perkiraan dari overhead yang diharapkan. Beberapa penggerak yang biasanya digunakan yaitu: unit yang diproduksi, jam tenga kerja langsung, biaya tenga kerja langsung, jam mesin dan biaya bahan baku langsung. Langkas selanjutnya adalah menentukan kapasitas aktivitas yang diukur penggerak tersebut. Ada empat kapasitas aktivitas yang umum digunakan yaitu kapasitas aktivitas yang diharapkan (expected activity capacity) yaitu output aktivitas yang diharapkan pada tahun mendatang. Kapasitas aktivitas normal (normal activity capacity) yaitu outpt rata-rata yang dialami dalam jangka panjang (volume normal dihitung lebih dari satu periode). Kapasitas aktivitas teoetis (theoritical activity capacity) yaitu output aktivitas maksimum yang dihasilkan dengan asumsi semua berjalan normal. Kapasitas aktivitas praktis (practical activity capacity) yaitu output maksimal yang dihasilkan jika semua berjalan efisien.

Tarif Keseluruhan Pabrik
1.       Penghitungan Tarif Keseluruhan
Perbedaan antara overhead aktual dengan overhead yang dibebankan disebut variansi overhead (overhead variance).  Jika overhead aktual lebih besar maka disebut overhead yang terlalu rendah dibebankan (underapplied overhead) dan pada akhir tahun akan ditambahkan pada harga pokok penjualan. Sedangkan jika overhead aktual lebih rendah mala disebut overhead yang lebih tinggi dibebankan (overapplied overhead) yang pada akhir tahun akan dikurangkan dari harga pokok.
2.       Biaya per Unit

Tarif Departemen
Ada 2 tahap bagi tarif overhead departemen.
1.       Biaya overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departeman produksi, dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen.
2.       Overhead dibebankan ke produk dengan mengkalikan tarif departemen dengan jumlah penggerak yang digunakan dalam departemen terkait. Total overhead yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah jumlah dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam setiap departemen. Overhead yang dibebankan adalah total dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam tiap deprtemen.

KETERBATASAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN FUNGSI
Apabila perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif mengadaptasi strategi baru untuk mencapai kesempurnaan dalam bersaing, sistem akuntasi biaya mereka sering kali harus berubah agar dapat sejalan.
Sering kali organisasi mengalami gejala tertentu yang menunjukkan bahwa sistem akuntansi biaya mereka telah ketinggalan jaman. Contoh gejala sistem biaya yang ketinggalan jaman : hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing tampak tidak wajar rendahnya ; margin laba sulit untuk dijelaskan. ; produk yang sulit diproduksi menunjukka laba yang tinggi ; pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga.

BIAYA OVERHEAD YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN UNIT
Dengan hanya menggunakan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit untuk membebankan biaya ovehead yang tidak berkaitan dengan unit, akan menciptakan distorsi banyak produk. Tingkat keparahannya tergantung pada berapa proporsi keseluruhan biaya overhead yang ditunjukkan oleh biaya tingkat non unit ini.

Keanekaragaman Produk
Keanearagaman produk berarti bahwa produk mengkonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi yang berbeda – beda. Proporsi setiap aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk didefinisikan sebagai rasio konsumsi.

PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS
Pembebanan overhead tradisional melibatkan dua tahap : pertama, baya overhead dibebankan ke unit organisasi (pabrik atau departemen) dan kedua, biaya overhead kemudian dibebankan ke produk. Seperti dalam sistem biaya berdasarkan aktivitas, pertama-tama menelusuri biaya aktivitas dan kemudian produk. Akan tetapi, dalam sistem biaya ABC menekankan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak (menekankan hubungan sebab-akibat), sedangkan sisem biaya tradisional cenderung intensif lokasi (sangat mengabaikan hubungan sebab-akibat)

Identifikasi Aktivitas dan Atributnya
Kamus aktivitas mendaftar aktivitas-aktivitas dalam sebuah organisasi bersamaan dengan atribut aktivitas yang penting. Atribut aktivitas adalah informasi keuangan dan non keuangan yang menggambarkan aktivitas individual. Aktivitas primer adalah aktivitas yang dikonsumsi produk atau pelanggan. Aktivitas sekunder adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh aktivitas primer.

Pembebanan Biaya ke Aktivitas
Begitu aktivitas diidentifikasikan dan dijelaskkan, tugas berikunya adalah menentukan berap banyak biaya untuk melakukan tiap aktivitas. Hal ini membutuhkan identifikasi sumber daya yang dikonsumsi oleh tiap aktivitas. Penggerak sumber daya adalah faktor-faktor yang mengukur pemakaian sumber daya oleh aktivitas.

Pembebanan Biaya Aktivitas pada Aktivitas Lain
Pembebanan biaya pada aktivitas menlengkapi tahap awal perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Pada tahap berikutnya, aktivitas diklasifikasikan sebagai primer dan sekunder. Jika terdapat aktivitas sekunder, maka tahap berikutnya muncul. Pada tahap berikutnya, biaya aktivitas sekunder dibebankan pada aktivitas-aktivitas yang memakai outputnya.

Pembebanan Biaya Pada Produk
Setelah biaya dari aktivitas primer ditentukan, maka biaya tersebut dapat dibebankan pada produk dalam suau proporsi sesuai dengn aktivitas penggunaannya, seperti dengan diukur oleh penggerak aktivitas. Pembebanan ini diselesaikan dengan penghitungan suatu tarif aktivitas yang ditentukan terlebih dahulu dan menglikan tarif ini dengan penggunaan aktual aktivitas.

MENGURANGI UKURAN dan KERUMITAN dari SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Pada tahap pertama biaya aktivitas diidentifikasi, biaya dihubungkan dengan aktivitas individual, dan aktivitas diklasifikasikan pada aktivitas primer dan sekunder. Pada tahap lanjutan aktivitas sekunder (aktivitas lain) dibebankan pada aktivitas primer dan membutuhkan penggunaan tarif aktivitas yang terdakadang terdapat banyak tarif aktivitas dalam satu perusahaan. Pada tahap aktivitas primer dibebankan pada produk atau pelanggan.

Mengurangi Jumlah Tarif dengan Menggunakan Metode Konsumsi
Yaitu dengan mengumpulkan semua aktivitas yang memiliki rasio konsumsi yang sama dalam satu kelompok biaya (cost pool).

Mengurangi Jumlah Tarif dengan Aproksimasi ABC
Dengan menggunakan aktivitas yang paling mahal dan menggunakan penggerak untuk membebankan biaya produk dan akan dibebankan dengan penggerak sebab akibat (cause-and-effect) sedangkan aktivitas yang tidak mahal akan dialokasikan dalam kelompok biaya mahal dan dibebankan secara lebih arbitre.

Perbandingan dengan Perhitungan Biaya Berdasarkan Fungsi

Pemakaian overhead hanya utuk dijelaskan dengan penggerak aktivitas berdasarkan unit. Untuk tarif keseluruhan pabrik hanya satu penggerak yang digunakan untuk membebankan biaya. Pada sistem fungsi yang lebih canggih biaya overhead diklasifikasikan sebagai biaya overhead tetap atau biaya overhead variabel. Pada biaya overhead tetap sistem pengalokasian biaya berdasakan unit dibebankan pada tarif overhead tetap jika menggunakan penggerak aktivitas berdasarkan unit dapat bersifat arbitrer dan mungkin mencerminkan aktivitas sesungguhnya yang digunkan produk. Pada kenyataan overhead tetap yang tradisional biasanya merupakan biaya tingkat batch, produk dan fasilitas yang berubah sejalan penggerak selain penggerak tingkat unit. Sedangkan biaya overhead variabel dibebankan pada tarif overhead variabel dan dapat ditelusuri pada setiap produk.

No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar anda ! Jangan pura-pura buta !