AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
(PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN)
A.
PENDAHULUAN
Peran utama akuntansi manajemen sektor
publik adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer
sektor publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.
Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer
menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Akuntansi manajemen merupakan bagian dari
suatu sistem pengendalian manajemen yang integral. Institute of Management
Accountants (1981) mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan,
pengintepretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial yang digunakan oleh
manajemen perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk
menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Statements on Management Accounting 1A
tentang definisi akuntansi manajemen, dipaparkan sebagai berikut:
“The
Process of identification, measurement, accumulation, analysis, preparation,
interpretation, and communication of financial information used by management
to plan, evaluate, and control within an organization and to assure appropriate
use of and accountability for its resources.”
Chartered Institute of Management
Accountants (1994) dalam Jones dan Pandlebury (1996) membuat definisi yang
lebih luas daripada definisi yang dikeluarkan oleh Institute of Management
Accountants, terutama dalam hal luas informasi yang diberikan. Chartered
Institute of Management Accountants mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai
suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan pengidentifikasian,
penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan untuk:
a. Perumusan strategi
b. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
c. Pengambilan keputusan
d. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
e. Pengungkapan (disclosure) kepada
shareholders dan pihak luar organisasi
f.
Pengungkapan
kepada karyawan
g. Perlindungan aset
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen
sektor publik tidak banyak berbeda dengan prinsip akuntansi manajemen yang
diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi, harus diingat bahwa sektor publik
memiliki perbedaan sifat dan karakterisitik dengan sektor swasta, sehingga
penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara
langsung tanpa modifikasi.
B.
AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN
ORGANISASI
Perencanaan merupakan cara organisasi
menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan meliputi aktivitas yang
sifanya strategic, taktis dan melibatkan aspek operasional. Dalam hal
perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi
historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Proses perencanaan
juga melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan system
perencanaan, penetapan tujuan dan pemilihan alat yang paling tepat untuk
memonitor perkembangan pencapaian tujuan.
Perencanaan organisasi sangat penting
dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang. Bagi tiap-tiap
jenis organisasi, system perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat
ketidak pastian dan kestabilan lingkungan yang mempengaruhi. Semakin tinggi
tingkat ketidak pastian dan ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi
organisasi, maka diperlukan system perencanaan yang semakin kompleks dan
canggih.
Dalam organisasi sektor publik, lingkungan
yang mempengaruhi sangat heterogen. Faktor politik dan ekonomi sangat dominan
dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi
diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian
ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini.
Sementara itu, tingkat ketidakpastian
(turbulansi) yang dihadapi sektor publik di masa-masa mendatang akan semakin
tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pesatnya teknologi informasi yang
merambah ke seluruh sector, termasuk sektor publik. Sebagai missal,
perkembangan internet menyebabkan munculnya gagasan dikembangkannya
e-government. E-government merupakan upaya untuk memperbaiki proses dan
prosedur administrasi di pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi
(internet) agar memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada
stakeholder-nya.
Selain itu, globalisasi juga turut
menyumbang semakin tingginya tingkat ketidakpastian. Dalam era globalisasi yang
mana antara negara satu dengan negara lainnya seolah-olah tanpa batas
(borderless), maka peristiwa di suatu negara akan dengan cepat mempengaruhi
negara lain. Untuk itu, akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki peran yang
sentral dalam menentukan arah organisasi.
Informasi akuntansi sebagai alat
perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc
b. Informasi kuantitatif ataukah kualitatif
c. Informasi disampaikan melalui saluran
formal ataukah informal
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan
untuk perencanaan yang regular, misalnya laporan keuangan bulanan, triwulan,
semesteran atau tahunan. Sementara itu, organisasi sector public seringkali
menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan informasi yang
segera. Untuk melakukan perencanaan yang temporer, diperlukan informasi yang
sifatnya ad hoc.
Informasi akuntansi untuk perencanaan
dapat juga dibedakan berdasarkan cara penyampaiannya. Apakah informasi
akuntansi tersebut disampaikan melalui mekanisme formal ataukah informal.
Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-rapat dinas, rapat komisi dan
sebagainya.
Pada organisasi sector public, saluran
informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme informal relative
jarang dilakukan. Hal tersebut adalah karena adanya batasan transparansi dan
akuntabilitas public yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, sehingga
perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal atau hanya melibatkan
beberapa orang saja.
C.
AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN
ORGANISASI
Untuk menjamin bahwa strategi untuk
mencapai tujuan organisasi dijalankan secara ekonomis, efisien dan efektif,
maka diperlukan suatu system pengendalian yang efektif. Pola pengendalian
organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi.
Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan laba, maka
alat pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated
bargain), meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap organisasi dan tingkatan
manjemen. Sementara itu, organisasi sector public karena sifatnya yang tidak
mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar, makan alat
pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokrasi.
Fungsi utama informasi akuntansi pada
dasarnya adalah pengendalian. Informasi akuntansi merupakan alat pengendalian
yang vital bagi organisasi karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat
kuantitatif. Informasi akuntansi umunya dinyatakan dalam bentuk ukuran
financial, sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengintegrasian informasi dari
tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya membentuk gambaran kinerja
organisasi secara keseluruhan. Lebih lanjut, informasi akuntansi memungkinkan
bagi organisasi untuk mengitegrasikan aktifitas organisasi.
Dalam memahami akuntansi sebagai alat
pengendalian perlu dibedakan penggunaan informasi akuntansi sebagai alat
pengendalian keuangan (financial control) dengan akuntansi sebagai alat
pengendalian organisasi (organizational control). Pengendalian keuangan terkait
dengan peraturan atau system aliran uang dalam organisasi, khususnya memastikan
bahwa organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik.
Sementara itu, penegndalian organisasi
adalah terkait dengan pengintegrasian aktivitas fungsional kedalam system
organisasi secara keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk
menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi
yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang lebih
luas dibandingkan pengendalian keuangan.
Informasi yang dibutuhkan lebih kompleks
tidak sekedar informasi keuangan saja. Sebagai contoh dalam sebuah usulan
investasi public, informasi yang dibutuhkan untuk pengendalian keuangan adalah
berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas dari investasi tersebut.
Sementara itu, untuk tujuan pengendalian organisasi di butuhkan informasi yang
lebih luas meliputi aspek ekonomi, social dan politik dari investasi yang
diajukan.
D.
PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
MANAJERIAL ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya
merupakan dua sisi dari mata uang yang sama, sehingga keduanya harus
dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa pengendalian, perencanaan tidak akan
berarti karena tidak ada tindak lanjut (follow-up) untuk mengidentifikasi
apakah rencana organisasi telah dicapai. Sebaliknya, tanpa ada perencanaan,
maka pengendalian tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang
digunakan sebagai pembanding. Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu
proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu tahap akan terkait dengan
tahap yang lain dan terintegrasi dalam suatu organisasi. Jones and Pendlebury
(1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi
sector public menjadi lima tahap, yaitu:
a. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
b. Perencanaan operasional
c. Penganggaran
d. Pengendalian dan pengukuran
e. Pelaporan, analisis dan umpan balik.
E.
PERAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Peran utama akuntansi manajemen dalam
organisasi sektor publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan
handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan dimulai sejak
dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan pengendalian dilakukan terhadap
pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik meliputi:
a. Perencanaan stratejik
b. Pemberian informasi biaya
c. Penilaian investasi
d. Penganggaran
e. Penentuan biaya pelayanan (cost of
services) dan penentuan tariff pelayanan (charging for services)
f.
Penilaian
kinerja
- Perencanaan Strategik
Pada tahap perencanaan stratejik,
manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program yang dapat mendukung
strategi organisasi. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi
untuk menentukan berapa biaya program (cost of program) dan beberapa biaya
suatu aktivitas (cost of activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi
tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan
dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik
dihadapkan pada tiga permasalahan utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk,
dan pelayanan (cost, quality and services). Untuk dapat menghasilkan kualitas
pelayanan publik yang tinggi dengan biaya yang murah, pemerintah harus
mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen yang modern. Namun tetap,
terdapat sedikit perbedaan antara sektor swasta dengan sektor publik dalam hal
penentuan biaya produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan
sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered cost
yang memiliki hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara
biaya pada sektor publik sebagian besar merupakan discretionary cost yang
ditetapkan di awal periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung
antara aktivitas yang dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan
output yang dihasilkan di sektor publik merupakan intangible output yang sulit
diukur.
- Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik
dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Biaya Input: Biaya input adalah
sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Biaya input bisa
berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
- Biaya output: Biaya output adalah
biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga sampai ke tangan
pelanggan. Pada organisasi sektor publik output diukur dengan berbagai
cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
- Biaya proses: Biaya proses dapat
dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur dengan
mempertimbangkan fungsi organisasi.
Peran manajer dalam menentukan dan
melaporkan biaya dengan menggunakan informasi yang ada. Proses menentuan biaya
meliputi lima aktivitas, yaitu:
a. Cost Finding pemerintah mengakumulasi data
tentang biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa pelayanan.
b. Cost Recording merupakan tahap yang
meliputi kegiatan pencatatan data ke dalam sistem akuntansi organisasi.
c. Cost Analyzing tahap analisis biaya yaitu
mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya dan volume kegiatan.
Perlu ditentukan cost driver agar dapat dilakukan strategi efisiensi biaya.
d. Strategic Cost Management merupakan
strategi penghematan biaya agar tercapai Value For Money dengan karakteristik
seperti: berjangka panjang; berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan dan
fokus pada pelayanan masyarakat; dan manajemen bersifat proaktif dalam
melakukan penghematan biaya - keseriusan top manager dalam menentukan
efektivitas program pengurangan biaya karena manajemen biaya strategik
merupakan tone from the top.
e. Cost Reporting memberikan informasi biaya
secara lengkap (sumber pemborosan dan potensi efisiensi) kepada pimpinan dalam
bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang
akan disampaikan kepada pihak eksternal.
3.
Penilaian investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit
dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi yang
digunakan di sektor swasta berorientasi pada laba, sementara organisasi publik
merupakan organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Di samping itu sulit
untuk mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di
masa depan dalam ukuran finansial sulit dilakukan. Penilaian investasi dalam
organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat.
Dalam praktiknya, menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam
satuan moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investasi
dengan menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik sulit dilaksanakan.
Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas biaya, faktor yang harus
diperhatikan pada saat penilaian investasi adalah: Tingkat diskonto; Tingkat
investasi, tingkat risiko, ketidakpastian, dan sumber pendanaan untuk investasi
yang akan dilakukan
- Penilaian investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada
dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-teknik
penilaian investasi yang digunakan di sektor swasta didesain untuk organisasi
yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi
yang tidak berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut
tidak dapat diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk mengukur
output yang dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di masa depan
dalam ukuran finansial(expected return) tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi
publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat (cost-benefit
analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam menentukan biaya dan
manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat
yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan
tetapi harus mencakup biaya sosial(social cost) dan manfaat sosial (social
benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan.
Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial
dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, penilaian
investasi dengan menggunakan analisis biaya-manfaat di sektor publik sulit
dilaksanakan. Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas
biaya(cost-effectiveness analysis).
- Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk
memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang efektif. Terkait dengan tiga
fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya publik, alat
distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital
untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik secara
ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata. Anggaran menurut Mardiasmo (2005)
adalah pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode
waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, dan penganggaran
merupakan proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Akuntansi
manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang
efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber
daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen
merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan
sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata. Untuk
mencapai hal tersebut harus didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang
handal, jika tidak akuntansi manajemen tidak akan banyak bermanfaat.
- Penentuan biaya pelayanan (cost of
services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk
menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu
dan berapa tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik,
termasuk menghitung subsidi yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan
mutu pelayanan dan keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan
suatu indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik.
Masyarakat menghendaki pemerintah memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas,
dan murah. Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus merespon
keluhan, tuntutan dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup
masyarakat menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
- Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari
sitem pengendalian. Penilaian kinerja
dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi
dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja,
akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan
ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan. Pengendalian manajemen
melalui sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme
reward & punishment sebagai pendorong bagi pencapaian strategi.
F.
STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR
PUBLIK
I.
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor
Publik
Organisasi memerlukan sistem pengendalian
manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara
efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian
manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu:
1) perencanaan,
2) koordinasi antar berbagai bagian dalam
organisasi,
3) komunikasi informasi,
4) pengambilan keputusan,
5) memotivasi orang-orang dalam organisasi
agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi,
6) pengendalian, dan
7) penilaian kinerja.
Sistem pengendalian manajemen sektor
publik berfokus bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan
efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian manajemen
tersebut harus didukung dengan perangkat yang lain berupa struktur organisasi
yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan, manajemen sumber
daya manusia, dan lingkungan yang mendukung.
Struktur organisasi harus sesuai dengan
desain sistem pengendalian manajemen, karena sistem pengendalian manajemen
berfokus pada unit-unit organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban.
Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan basis perencanaan,
pengendalian, dan penilaian kerja.
II.
Tipe Pengendalian Manajemen
Tipe pengendalian manajemen dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1) Pengendalian preventif (preventive
control). Pada tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan
strategi dan perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2) Pengendalian operasional (operational
control). Pada tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan
pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran.
3) pengendalian kinerja. Pada tahap ini
pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur
kinerja yang telah ditetapkan.
III.
Struktur Pengendalian Manajemen
Struktur organisasi termanifestasi dalam
bentuk struktur pusat pertanggungjawaban (responsibility centers). Tujuan
dibuatnya pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut adalah:
- Sebagai basis perencanaan,
pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit organisasi yang
dipimpinnya:
-
Untuk
memudahkan mencapai tujuan organisasi;
-
Memfasilitasi
terbentuknya goal congruence;
-
Mendelegasikan
tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga mengurangi
beban tugas manajer pusat;
-
Mendorong
kreativitas dan daya inovasi bawahan;
- Sebagai alat untuk melaksanakan
strategi organisasi secara efektif dan efisien; dan
- Sebagai alat pengendalian anggaran.
Tanggung jawab manajer pusat
pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang optimal antara sumber
daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target
kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunkan, sedangkan output
diukur dengan jumlah produk/output yang dihasilkan.
Pusat-pusat pertanggungjawaban
Pada dasarnya pusat pertanggungjawaban
terdapat empat jenis, yaitu:
- Pusat biaya (expense center)
Pusat biaya adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan biaya yang
telah dikeluarkan.
- Pusat pendapatan (revenue center)
Pusat pendapatan adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasinya dinilai berdasarkan pendapatan yang
dihasilkan.
- Pusat laba (profit center)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban
yang menandingkan input (expense) dengan output (revenue) dalam satuan moneter.
- Pusat investasi (investment center)
Pusat investasi adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan laba yang
dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Pengendalian manajemen berfokus pada pusat
pertanggungjawaban, karena pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk
melaksanakan strategi dan program-program yang telah diseleksi melalui proses
perencanaan strategik.
Manajer pusat pertanggungjawaban, sebagai
budget holder, memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan anggaran. Pusat
pertanggungjawaban memperoleh sumber daya input berupa tenaga kerja, material,
dan sebagainya yang dengan input tersebut diharapkan dapat menghasilkan output
dalam bentuk barang atau pelayanan pada tingkat kuantitas dan kualitas
tertentu.
Pengendalian anggaran meliputi pengukuran
terhadap output dan belanja yang riil dilakukan dibandingkan dengan anggaran.
Adanya perbedaan atau varians antara hasil yang dicapai dengan yang dianggarkan
kemudian dianalisis untuk diketahui penyebabnya dan dicari siapa yang
bertanggungjawab atas terjadinya varians tersebut, sehingga dapat segera
dilakukan tindakan korektif.
Tiap-tiap pusat pertanggungjawaban
bertugas untuk melaksanakan program atau aktivitas tertentu, dan penggabungan
program-program dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban tersebut seharusnya
mendukung program pusat pertanggungjawaban pada level yang tinggi, sehingga
pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat tercapai.
Setiap jenis pusat pertanggungjawaban
membutuhkan data mengenai belanja (pengeluaran) yang telah dilakukan dan output
yang dihasilkan selama anggaran. Laporan kinerja disiapkan dan dikirimkan ke
semua level manajemen unutk dievaluasi kinerjanya, yaitu dibandingkan antara
hasil yang telah dicapai dengan anggaran.
Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi
sebagai jembatan untuk dilakukannya bottom-up budgeting atau participative
budgeting. Karena pusat pertanggungjawaban mengemban fungsi sebagai budget
holder, maka proses penyiapan dan pengendalian anggaran harus menjadi fokus
perhatian manajer pusat pertanggungjawaban. Keberdaan departemen anggaran dan
komite anggaran pada pusat pertanggungjawaban sangat perlu untuk membantu
terciptanya anggaran yang efektif.
Pusat pertanggungjawaban merupakan alat
yang sangat vital untuk pelaksanaan dan pengendalian anggaran. Selain itu,
pusat pertanggungjawaban merupakan basis pengukuran kinerja, yaitu pembandingan
antara apa yang telah dicapai oleh unit organisasi dengan anggaran yang telah
ditetapkan.
IV.
Proses Pengendalian Manajemen Sektor
Publik
Proses pengendalian manajemen pada
organisasi sektor publik dapat dilakukan dengan menggunakan saluran komunikasi
formal maupun informal. Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal
dalam organisasi yang meliputi:
1) perumusan strategi (strategy formulation),
2) perencanaan strategik (strategic
planning),
3) penganggaran,
4) operasional (pelaksanaan anggaran), dan
5) evaluasi kinerja.
Saluran komunikasi informal dapat
dilakukan melalui komunikasi langsung, pertemuan informal, diskusi, atau
melalui metoda management by walking around. Sistem pengendalian manajemen
hendaknya dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan adanya goal congruence, yaitu
keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan personal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi goal
congruence tersebut dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu faktor
pengendalian formal dan faktor informal. Faktor pengendalian formal misalnya
adalah sistem pengendalian manajemen, sistem aturan (rules of the game), dan
reward & punishment system. Sementara itu, faktor informal terdiri atas
faktor eksternal dan internal. Faktor pengendalian informal yang bersifat
eksternal, misalnya etos kerja dan loyalitas karyawan, sedangkan yang bersifat
internal misalnya: kultur organisasi (organitation culture), gaya manajemen
(management style), dan gaya komunikasi(communication style).
·
Perumusan
strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah proses penentuan
visi, misi, tujuan, sasaran, target (outcome), arah dan kebijakan, serta
strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggung jawab
manajemen puncak (top management). Perumusan strategi dapat bersifat tidak sistematis
dan tidak harus kaku.
Perumusan strategi yang dihasilkan dari
proses perumusan srategi merupakan strategi global (makro) atau dalam
perusahaan disebut corporate level strategy. Strategi makro tersebut kemudian
dijabarkan (break down) menjadi strategi lebih mikro dalam bentuk
program-program, kegiatan, atau proyek.
Strategi organisasi ditetapkan untuk
memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan organisasi. Salah satu metode
penentuan strategi adalah dengan menggunakan analisis SWOT (strength, weakness,
opportunity, threat). Analisis SWOT dikembangkan dengan menganalisis faktor
internal oragnisasi yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi (care
competence) dan memperhitungkan faktor eksternal berupa ancaman dan peluang.
Berdasarkan analisis SWOT tersebut, organisasi dapat menentukan strategi
terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.
Olsen dan Eadie (1982) menyatakan bahwa
proses perumusan strategi terdiri atas lima komponen dasar, yaitu:
-
Pernyataan
misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekuitf
organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target yang akan
dicapai.
-
Analisis
atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan pengukuran
(assessment) faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi dan kondisi
yang harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
-
Profil
internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan strategik.
-
Perumusan,
evaluasi, dan pemilihan strategi.
-
Implementasi
dan pengendalian rencana strategik.
Sementara itu Bryson (1995) membuat model
delapan langkah untuk memfasilitasi proses perumusan strategi, yaitu:
1. Memulai dan menyetujui proses perencanaan
strategik.
2. Identifikasi apa yang menjadi mandat
organisasi.
3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai
organisasi.
4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan
ancaman)
5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan
kelemahan)
·
Perencanaan
Strategik (Strategic Planning)
Sistem pengendalian manajemen diawali dari
perencanaan strategik (strategic plannig). Perencanaan strategik adalah proses
penentuan program-program, aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan oleh
suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan.
Perbedaannya dengan perumusan strategi
adalah perumusan strategi merupakan proses untuk menentukan strategi, sedangkan
perencanaan strategik adalahproses menentukan bagaimana mengimplementasikan
strategi tersebut. Hasil perencanaan strategik berupa rencana-rencana
strategik. Perencanaan strategik merupakan proses menurunkan strategi dalam
bentuk program-program.
·
Manfaat
perencanaan strategik bagi organisasi
Perencanaan strategik sangat penting bagi
organisasi. Manfaat perencanaan strategik bagi organisasi, antara lain:
1. Sebagai sarana untuk memfasilitasi
terciptanya anggaran yang efektf,
2. Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer
pada pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan,
3. Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya
alokasi sumber daya yang optimal (efektf dan efisien),
4. Sebagai rerangka untuk pelaksanaan
tindakan jangka pendek (short term action),
5. Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat
memahami strategi organisasi secara lebih jelas, dan
6. Sebagai alat untuk memperkecil rentang
alternatif strategi.
Tujuan utama perencanaan strategik adalah
untuk meningkatkan komunikasi antara manajer puncak dengan manajer level
bawahnya. Adanya komunikasi ini akan memungkinkan terjadi persetujuan antara
manajer puncak dengan manajer level bawah mengenai strategi terbaik untuk
mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Hal ini akan mendorong terwujudnya
goal congruence.
·
Mengubah
Perencanaan Strategik Menjadi Tindakan Nyata
Perencanaan strategik bukan merupakan
hasil akhir yang final. Perencanaan strategik perlu ditranslasikan dalam bentuk
tindakan-tindakan konkrit. Maka dari itu, perencanaan strategik harus didukung
oleh hal-hal berikut:
1. Struktur pendukung, baik secara majerial
maupun political will;
2. Proses dan praktik implementasi di
lapangan; dan
3. Kultur organisasi.
Struktur organisasi hendaknya dapat
mendukung pelaksanaan strategi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
restrukturisasi dan reoragnisasi (institutional reform) agar selaras dengan
strategi dan desain sistem pengendalian manajemen. Restrukturisasi tersebut
didasarkan pada prinsip:
1. Perubahan struktur organisasi hendaknya
dapat meningkatkan kapasitas untuk mencapai strategi yang efektif.
2. Pimpinan eksekutif bertanggung jawab untuk
melaksanakan strategi dan arahan kebijakan hingga level bawah.
3. Dewan bertanggung jawab secara kolektif
untuk merencanakan strategi, kebijakan dan otorisasi alokasi sumber daya, dan
menilai kinerja manajemen (eksekutif).
Perencanaan strategik tidak akan efektif
jika prosedur dan sistem pengendalian tidak sesuai dengan strategi. Harus ada
kejelasan wewenang dan tanggung jawab, pendelegasian wewenang dan tugas. Selain
itu harus didukung dengan adanya regulasi keuangan, pengendalian personel, dan
manajemen kompensasi yang jelas dan fair.
·
Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses
pengendalian manajemen sektor publik merupakan tahap yang dominan. Proses
penganggaran pada organisasi sektor publik memiliki karakteristik yang agak
berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta. Perbedaan tersebut terutama
adalah adanya pengaruh politk dalam proses penganggaran.
·
Penilaian
Kinerja
Penilaian kinerja adalah tahap akhir dari
proses pengendalian manajemen, yang merupakan bagian dari proses pengendalian
manajemen yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Pengendalian
manajemen melalui sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara menciptakan
mekanisme reward & punishment. Sistem pemberian penghargaan (rewards) dan
hukuman (punishment) digunakan sebagai pendorong bagi pencapaian
strategi.Pemberiam Imbalan (reward) dapat berupa financial dan non-financial
seperti pshycological rewad dan social reward.
all source Buku Akuntansi Sektor Publik
buakan makalah ya?
ReplyDeletenice artikel. tp kurang daftar pustakan n citationnya nih
ReplyDeletemr pedro dan perusahaan pinjamannya benar-benar hebat untuk diajak bekerja sama. dia sangat jelas, teliti dan sabar saat dia membimbing saya dan istri saya melalui proses pinjaman. dia juga sangat tepat waktu dan bekerja keras untuk memastikan semuanya siap sebelum menutup pinjaman. mr pedro adalah petugas pinjaman bekerja dengan sekelompok investor yang membantu kami mendapatkan dana untuk membeli rumah baru kami, Anda dapat menghubungi dia jika Anda ingin mendapatkan pinjaman dengan tingkat rendah yang terjangkau 2 rio email dia di . pedroloanss@gmail.com atau chat whatsapp: + 1-863-231-0632
ReplyDelete