Konsep Dasar
Rencana
sampling untuk pengujian substantif dapat dirancang untuk memperoleh bukti
bahwa saldo akun tidak mengandung salah saji yang material atau membuat
estimasi independen mengenai jumlah tertentu.
Resiko
sampling yang berkaitan dengan pengujian pengendalian:
·
Resiko kesalahan penerimaan (beta - berkaitan
dengan efektivitas audit). Menentukan resiko kesalahan penerimaan dengan 2
cara: secara kuantitatif (TD = AR / IR X CR X AP) dan secara kualitatif dengan
matriks resiko.
·
Resiko kesalahan penolakan (alfa – berkaitan
dengan efisiensi audit)
Pendekatan-pendekatan
Sampling Audit
Sampling PPS
(Probability-Proportional-to-Size)
adalah
pendekatan menggunakan teori sampling atribut.
Langkah-langkah rencana sampling PPS:
a. Menentukan
tujuan rencana. Pada umumnya adalah memperoleh bukti bahwa saldo akun yang
dicatat tidak salah saji secara material.
b. Menentukan
populasi dan unit sampling. Populasi terdiri dari kelompok transaksi atau saldo
akun yang diuji. Unit Sampling dalam sampling PPS adalah uangitu sendiri, dan
populasinya adalah jumlah uang yang sama dengan jumlah total dollar pada
populasi tersebut. Item Sampling Logis adalah item pengait yang akan merujuk
pada Item lain yang berhubungan (akun, dokumen, dll)
c. Menentukan
ukuran sampel
Rumus n = BV X RF / TM – (AM X EF)
d. Menentukan
metode pemilihan sampel. Metode sering digunakan pemilihan sistemais. Nilai
logis dipilih secara sistemais dari setiap interval.
Interval
sampling SI = BV / n
e. Melaksanakan
rencana sampling
f.
Mengevaluasi hasil sampel
Menghitung
batas atas UML = PM + ASR
Kelebihan dan Kekurangan Sampling PPS
Kelebihan sampling PPS
Lebih
mudah digunakan, tidak didasarkan pada beberapa penyimpangan, menghasilkan
sampel yang sudah distratifikasi,otomais menunjukkan item individal yang
signifikan, sampel mudah dirancang meski populasi belum lengkap.
Kekurangan sampling PPS
Nilai
sampling harus tidak kurang dari nol, evaluasi secara khusus jika kurang saji
ditunjukkan, pertimbangan khusus untuk pemilihan saldo khusus atau saldo dengan
tanda berbeda, evaluasi lebih lama jika ditemukan salah saji, semakin banyak
salah saji maka semakin banyak sampel jadi melebihi klasikal.
Sampling Variabel Klasik
(Classical Variables Sampling)
adalah
pendekatan menggunakan teori distribusi normal.
Jenis-jenis Teknik Sampling Variabel
Klasik
a. Estimasi Mean-Per-Unit (MPU) –
rata-rata. Mencakup penentuan nilai jadi untuk setiap item dan sampel.
b. Estimasi Diferensiasi (Difference Estimation) –
Identifikasi beberapa kelompok. Menghitung perbedaan setiap item sampel dari
nilai jadi item tersebut dikurangi nilai bukunya. Nilai buku setiap item
populasi harus diketahui, nilai buku harus diketahui dan sesuai dengan jumlah
nilai buku item secara individual, terdapat perbedaan antara nilai jadi dan
nilai buku yang diperkirakan.
c. Estimasi Rasio
menentukan nilai jadi setiap item dalam sampel, jumlah nilai jadi dibagi jumlah
nilai buku menghasilkan rasio, rasio dikalikan total nilai buku menghasilkan
esimasi nilai populasi total.
Kendala
yang dipertimbangkan dalam memilih teknik yaitu kemampuan merancang sampel
stratifikasi, jumlah berbeda anara nilai jadi dan nilai buku yang diperkirakan,
dan informasi yang tersedia.
Kelebihan dan Kekurangan Sampling
Variabel Klasik
Kelebihan sampling variabel klasik
Sampelnya
lebih mudah diperluas, tidak perlu pertimbangan khusus untuk saldo nol dan
saldo bertanda beda, tujuan dapat terpenuhi hanya dengan sampel kecil jika ada
perbedaan besar antara nilai jadi dan nilai buku.
Kekurangan sampling variabel klasik
Lebih
rumit, harus punya esimasi penyimangan untuk menentukan ukuran sampel.
Sampling Nonstatistik
dalam Pengujian Substantif
a. Menentukan
Ukuran Sampel
b. Mengevaluasi
Hasil-hasil Sampel menggnakan metode rasio dan metode diferensiasi.
Boynton, Johnson, Kell,
2003. Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Erlangga, jakarta.
No comments:
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar anda ! Jangan pura-pura buta !