Tuesday, February 24, 2015

Resume - Sampling Audit Pengujian Substantif

Konsep Dasar
Rencana sampling untuk pengujian substantif dapat dirancang untuk memperoleh bukti bahwa saldo akun tidak mengandung salah saji yang material atau membuat estimasi independen mengenai jumlah tertentu.
Resiko sampling yang berkaitan dengan pengujian pengendalian:
·         Resiko kesalahan penerimaan (beta - berkaitan dengan efektivitas audit). Menentukan resiko kesalahan penerimaan dengan 2 cara: secara kuantitatif (TD = AR / IR X CR X AP) dan secara kualitatif dengan matriks resiko.
·         Resiko kesalahan penolakan (alfa – berkaitan dengan efisiensi audit)

Pendekatan-pendekatan Sampling Audit
Sampling PPS (Probability-Proportional-to-Size)
adalah pendekatan menggunakan teori sampling atribut.
Langkah-langkah rencana sampling PPS:
a.       Menentukan tujuan rencana. Pada umumnya adalah memperoleh bukti bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material.
b.      Menentukan populasi dan unit sampling. Populasi terdiri dari kelompok transaksi atau saldo akun yang diuji. Unit Sampling dalam sampling PPS adalah uangitu sendiri, dan populasinya adalah jumlah uang yang sama dengan jumlah total dollar pada populasi tersebut. Item Sampling Logis adalah item pengait yang akan merujuk pada Item lain yang berhubungan (akun, dokumen, dll)
c.       Menentukan ukuran sampel
Rumus  n = BV X RF / TM – (AM X EF)
d.      Menentukan metode pemilihan sampel. Metode sering digunakan pemilihan sistemais. Nilai logis dipilih secara sistemais dari setiap interval.
Interval sampling SI = BV / n
e.      Melaksanakan rencana sampling
f.        Mengevaluasi hasil sampel
Menghitung batas atas UML = PM + ASR
Kelebihan dan Kekurangan Sampling PPS
Kelebihan sampling PPS
Lebih mudah digunakan, tidak didasarkan pada beberapa penyimpangan, menghasilkan sampel yang sudah distratifikasi,otomais menunjukkan item individal yang signifikan, sampel mudah dirancang meski populasi belum lengkap.
Kekurangan sampling PPS
Nilai sampling harus tidak kurang dari nol, evaluasi secara khusus jika kurang saji ditunjukkan, pertimbangan khusus untuk pemilihan saldo khusus atau saldo dengan tanda berbeda, evaluasi lebih lama jika ditemukan salah saji, semakin banyak salah saji maka semakin banyak sampel jadi melebihi klasikal.

Sampling Variabel Klasik (Classical Variables Sampling)
adalah pendekatan menggunakan teori distribusi normal.
Jenis-jenis Teknik Sampling Variabel Klasik
a.       Estimasi Mean-Per-Unit (MPU) – rata-rata. Mencakup penentuan nilai jadi untuk setiap item dan sampel.
b.      Estimasi Diferensiasi (Difference Estimation) – Identifikasi beberapa kelompok. Menghitung perbedaan setiap item sampel dari nilai jadi item tersebut dikurangi nilai bukunya. Nilai buku setiap item populasi harus diketahui, nilai buku harus diketahui dan sesuai dengan jumlah nilai buku item secara individual, terdapat perbedaan antara nilai jadi dan nilai buku yang diperkirakan.
c.       Estimasi Rasio menentukan nilai jadi setiap item dalam sampel, jumlah nilai jadi dibagi jumlah nilai buku menghasilkan rasio, rasio dikalikan total nilai buku menghasilkan esimasi nilai populasi total.
Kendala yang dipertimbangkan dalam memilih teknik yaitu kemampuan merancang sampel stratifikasi, jumlah berbeda anara nilai jadi dan nilai buku yang diperkirakan, dan informasi yang tersedia.

Kelebihan dan Kekurangan Sampling Variabel Klasik
Kelebihan sampling variabel klasik
Sampelnya lebih mudah diperluas, tidak perlu pertimbangan khusus untuk saldo nol dan saldo bertanda beda, tujuan dapat terpenuhi hanya dengan sampel kecil jika ada perbedaan besar antara nilai jadi dan nilai buku.
Kekurangan sampling variabel klasik
Lebih rumit, harus punya esimasi penyimangan untuk menentukan ukuran sampel.

Sampling Nonstatistik dalam Pengujian Substantif
a.       Menentukan Ukuran Sampel
b.      Mengevaluasi Hasil-hasil Sampel menggnakan metode rasio dan metode diferensiasi.


Boynton, Johnson, Kell, 2003. Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Erlangga, jakarta.

No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar anda ! Jangan pura-pura buta !