Tuesday, February 24, 2015

Resume - Perencanaan Audit (Audit Planning)

Langkah-langkah perencanaan audit:

1.       Memahami bisnis dan industri klien (berusaha menyeimbangkan prosedur audit top-down & bottop-up). Aspek kritis memahami siklus bisnis klien (top-down):
   a.       Manajemen, tujuan manajemen, dan sumber daya organisasi
Manajemen senior berusaha melakukan yang terbaik agar laba tetap tinggi. Tujuan dan sasaran manajemen untuk peroleh pangsa pasar & penjualan tinggi mengharuskan mengevaluasi kelayakan bukti. Lima kategori sumberdaya organisasi:  sumberdaya keuangan, sumberdaya aktiva, sumberdaya manusia, sumberdaya informasi, sumberdaya tidak berwujud
   b.      Produk dan jasa, pasar, pelanggan, dan per- saingan entitas
   c.       Proses inti dan siklus operasional entitas
Proses inti yaitu proses yang digunakan klien untuk mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan produk atau jasa. Auditor harus memahami struktur biaya (biaya tetap atau biaya variabel). Siklus operasi mengacu pada periode perputaran kas.
   d.      Bagaimana proses inti menghasilkan pertumbuhan, laba arus kas dan nilai
   e.      Keputusan investasi dan pembiayaan entitas

2.       Melaksanakan prosedur analitis (hubungan antara data keuangan & data nonkeuangan)
Tujuan: membantu auditor merencanakan sifat, waktu dan luasnya prosedur audit lainnya (tahap perencanaan); memperoleh bukti mengenai asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau transaksi (tahap pengujian); review akhir kelayakan laporan keuangan teraudit (tahap penyelesaian).
Langkah-langkah:
   a.       Mengidentifikasi perhitungan dan perbanding- an yang akan dilakukan.
Jenis penghitungan:
o   Perbandingan data absolut (perbandingan jumlah saat ini dengan yang diprediksi)
o   Laporan keuangan ukuran umum (penghitungan prosentase total yang direpresentasikan dengan yang diharapkan)
o   Analisis rasio (a.l. solvabilitas, profitabilitas, efisiensi)
o   Analisis tren (perbandingan beberapa data absolut, ukuran umum, atau rasio dengan periode sebelumnya)
o   Hubungan relevan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan
   b.      Mengembangkan ekspektasi (data historis & data internal berorientasi masa depan dan data eksternal) mengenai:
o   Informasi keuangan klien untuk periode masa lalu yang dapat dibandingkan memberikan pertimbangan bagi perubahan yang diketahui
o   Hasil yang diantisipasi berdasarkan anggaran formal dan peramalan
o   Hubungan antara elemen-elemen informasi keuangan dalam satu periode
o   Data industri
   c.       Melaksanakan penghitungan/perbandingan
   d.      Menganalisis data dan mengidentifikasi per- bedaan signifikan
   e.      Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak diharapkan
   f.        Menentukan dampak perencanaan audit

3.       Membuat pertimbangan awal tentang tingkat materialitas
Materialitas yaitu besarnya pengabaian atau salah saji informasi akuntansi yang di luar keadaan sekitarnya, memungkinkan perubahan keputusan pada orang yang menggunakannya. Dipertimbangkan baik pada tingkat pelaporan keuangan maupun pada tingkat saldo akun dan dapat dinyatakan secara kuanitatif dan kualiatif. Semakin banyak bukti dikumpulkan, semakin rendah materialitas
.
4.       Mempertimbangkan resiko audit
Resiko audit yaitu resiko auditor tanpa sengaja gagal dalam mengeluarkan opini laporan keuangan yang mengandung salah saji. Tiga kompenen resiko audit: semakin rendah penilaian resiko bawaan dan resiko pengendalian, semakin tinggi tingkat yang dapat diterima untuk resiko deteksi. Resiko audit dapat disajikan dalam istilah kualitatif atau kuantitatif. Model resiko audit AR = IR X CR X DR

5.       Mengembangkan strategi audit awal untuk asersi signifikan
Tujuannya adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai dan mendukung nilai tambah sementara meminimalkan biaya pekerjaan audit.

6.       Memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern klien
Pengendalian intern yaitu suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan: keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi.
Untuk menentukan apakah informasi mengenai pengendalian yang dikumpulkan oleh auditor benar-benar ada, auditor melakukan dua macam pengujian: Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu & Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat.

Referensi: Kell, Water G, and Boynton, William C,  Modern Auditing, 8th edition, John Wiley & Sons.

1 comment:

Silakan tinggalkan komentar anda ! Jangan pura-pura buta !