Langkah-langkah perencanaan audit:
1. Memahami bisnis dan industri klien (berusaha
menyeimbangkan prosedur audit top-down & bottop-up). Aspek kritis memahami siklus bisnis klien (top-down):
a.
Manajemen,
tujuan manajemen, dan sumber daya organisasi
Manajemen
senior berusaha melakukan yang terbaik agar laba tetap tinggi. Tujuan dan
sasaran manajemen untuk peroleh pangsa pasar & penjualan tinggi
mengharuskan mengevaluasi kelayakan bukti. Lima
kategori sumberdaya organisasi: sumberdaya keuangan, sumberdaya aktiva,
sumberdaya manusia, sumberdaya informasi, sumberdaya tidak berwujud
b. Produk dan jasa, pasar, pelanggan, dan per- saingan entitas
c. Proses inti dan siklus operasional entitas
Proses inti yaitu proses yang
digunakan klien untuk mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan
mendistribusikan produk atau jasa. Auditor harus memahami struktur biaya (biaya
tetap atau biaya variabel). Siklus operasi mengacu pada periode perputaran kas.
d. Bagaimana proses inti menghasilkan
pertumbuhan, laba arus kas dan nilai
e. Keputusan investasi dan pembiayaan entitas
2. Melaksanakan
prosedur analitis (hubungan antara data keuangan & data
nonkeuangan)
Tujuan: membantu auditor
merencanakan sifat, waktu dan luasnya prosedur audit lainnya (tahap
perencanaan); memperoleh bukti mengenai asersi tertentu yang berhubungan dengan
saldo akun atau transaksi (tahap pengujian); review akhir kelayakan laporan
keuangan teraudit (tahap
penyelesaian).
Langkah-langkah:
a.
Mengidentifikasi
perhitungan dan perbanding- an yang akan
dilakukan.
Jenis
penghitungan:
o
Perbandingan data absolut (perbandingan jumlah saat ini dengan yang diprediksi)
o
Laporan keuangan ukuran umum (penghitungan prosentase total yang
direpresentasikan dengan yang diharapkan)
o
Analisis rasio (a.l. solvabilitas, profitabilitas,
efisiensi)
o
Analisis tren (perbandingan beberapa data
absolut, ukuran umum, atau rasio dengan periode sebelumnya)
o
Hubungan relevan informasi keuangan dengan
informasi nonkeuangan
b.
Mengembangkan
ekspektasi (data historis & data internal berorientasi masa depan dan
data eksternal) mengenai:
o
Informasi keuangan klien untuk periode masa lalu
yang dapat dibandingkan memberikan pertimbangan bagi perubahan yang diketahui
o
Hasil yang diantisipasi berdasarkan anggaran
formal dan peramalan
o
Hubungan antara elemen-elemen informasi keuangan
dalam satu periode
o
Data industri
c.
Melaksanakan
penghitungan/perbandingan
d.
Menganalisis
data dan mengidentifikasi per- bedaan signifikan
e.
Menyelidiki
perbedaan signifikan yang tidak diharapkan
f.
Menentukan
dampak perencanaan audit
3. Membuat
pertimbangan awal tentang tingkat materialitas
Materialitas yaitu besarnya pengabaian
atau salah saji informasi akuntansi yang di luar keadaan sekitarnya,
memungkinkan perubahan keputusan pada orang yang menggunakannya.
Dipertimbangkan baik pada tingkat pelaporan keuangan maupun pada tingkat saldo
akun dan dapat dinyatakan secara kuanitatif dan kualiatif. Semakin banyak bukti
dikumpulkan, semakin rendah materialitas
.
4. Mempertimbangkan
resiko audit
Resiko audit yaitu resiko auditor tanpa
sengaja gagal dalam mengeluarkan opini laporan keuangan yang mengandung salah
saji. Tiga kompenen resiko audit: semakin rendah penilaian resiko bawaan dan resiko
pengendalian, semakin tinggi tingkat yang dapat diterima untuk resiko deteksi. Resiko audit dapat
disajikan dalam istilah kualitatif atau kuantitatif. Model resiko audit AR = IR X CR X DR
5. Mengembangkan
strategi audit awal untuk asersi signifikan
Tujuannya adalah untuk memperoleh
keyakinan yang memadai dan mendukung nilai tambah sementara meminimalkan biaya
pekerjaan audit.
6. Memperoleh
pemahaman tentang pengendalian intern klien
Pengendalian intern yaitu suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang didesain
untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan:
keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi.
Untuk menentukan apakah informasi
mengenai pengendalian yang dikumpulkan oleh auditor benar-benar ada, auditor
melakukan dua macam pengujian:
Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu &
Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat.
Referensi:
Kell, Water G, and Boynton, William C,
Modern Auditing, 8th edition, John Wiley & Sons.
thanks Siti, sangat bermanfaat..
ReplyDelete