Friday, October 4, 2013

Makalah Perekonomian Indonesia - Pertumbuhan Ekonomi


PEREKONOMIAN INDONESIA
“PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA”
Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen Pengampu : Drs. Dahli S.,M.M.


Disusun Oleh Kelompok 2 :

Erna Wati                    12.0102.0016
Siti Sarifah                  12.0102.0020
Yuni Listiyani             12.0102.0060



PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG



BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi sering disama artikan dengan pembangunan ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda pengertiannya. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan ekonomi dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul kan pembangunan pembangunan ekonomi. Banyak faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian pertumbuhan ekonomi?
2. Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi?
3. Teori tentang pertumbuhan ekonomi.
4. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi pertumbuhan ekonomi.
2. Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
3. Mengetahui teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi.
4. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.







BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi

Dalam analisis ekonomi perlu dibedakan arti pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi karena kedua konsep tersebut mempunyai pengertian yang berbeda.

Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.

Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan ideologi yang diperlukannya
Definisi ini memiliki tiga komponen :
1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang.
2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; dan kepada penduduk
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat dimanfaatkan.
4. Teori pertumbuhan ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor mengenai faktor – faktor apa yang menentukan kenaikan ouput per kapita dalam jangka panjang, dan mengenai bagaimana faktor mengenai bagaimana faktor – faktor tersebut berinteraksi faktor satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Sedangkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikkan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

Pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi yaitu :
Pertumbuhan ekonomi :
1. Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang
2. Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan
3. Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
4. Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
5. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi:
1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita
2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
3. Memperhatikan pertambahan penduduk
4. Memperhatikan pertambahan penduduk
5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki persamaan yaitu :
1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat
4.Kedua-duanya berdampak pada kesejahteraan rakyat

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu :
1. Produk Domestik Bruto (PDB),yaitu nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara asing.
2. Produk Nasional Bruto (PNB), yaitu nilai barang dan jasa yang dihitung hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.

B. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Pertumbuhan Klasik

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-barang modal, luas tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi Klasik terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi.

Dalam teori pertumbuhan mereka, dikemukanan suatu teori yang menjelaskan perkaitan antara pendapatan per kapita penduduk dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori penduduk optimum. Apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Maka pertambahan penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita. Akan tetapi jika penduduk semakin banyak maka akan berlaku hukum hasil lebih yang semakin berkurang,yaitu produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan.



2. Teori Schumpeter

Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan barang baru, mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan memerlukan investasi baru.

3. Teori Harrod-Domar

Teori Harrod-Donar dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady growth dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut.

4. Teori Pertumbuhan Neo Klasik

Abramovits dan Solow dalan teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan bahwa faktor terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.








C. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi

 

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:

1.      Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

2. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah :
1. Korupsi
Korupsi akan mempersulit pembangunan karena akan membuat kekacauan dan ketidakefisienan dalam pembelanjaan.
2. Laju inflasi
Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan konsumen karena masyarakat cenderung mengurangi belanja karena berhati-hati terhadap resiko kenaikkan harga tinggi.
3. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bungan akan mempengaruhi investasi.
4. Kenaikkan harga bahan bakar minyak
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional karena dampak kebijakan tersebut menimbulkan "multiplayer effect" menyeluruh terhadap perekonomian.
5. Situasi keamanan yang tidak kondusif
Ada beberapa pandangan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang kokoh dibutuhkan stabilitas politik dan keamanan. Investor yang pada saat ini dianggap sebagai salah satu yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak akan mau menanamkan modalnya (investasi jangka pendek maupun jangka panjang) jika keamanan tidak stabil.

D. Perkembangan Ekonomi Indonesia Terkini

Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan II 2013 mencapai Rp 2.210,1 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 671,3 triliun.

Pertumbuhan Triwulan II 2013 tumbuh 5,81% dibandingkan Triwulan II 2012. Pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) dicapai sektor pengangkutan dan komunikasi 11,46%, keuangan, real estate dan jasa perusahaan 8,07% serta konstruksi 6,88%. Sementara sektor listrik, gas dan air besih tumbuh 6,6%, pedagangan, hotel dan restoran 6,47%, industri pengolahan 5,84%, sektor jasa 4,48%, serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan 3,2%. Untuk sektor pertambangan dan penggalian karena produksinya turun sehingga menjadi 1,19%.

Pertumbuhan ekonomi 5,81% didukung pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,06% serta pertumbuhan konsumsi pemerintah 2,13%, Pembentukan Modal Tetap bruto (PMTB) 4,67%,ekspor 4,78% dan impor 0,62%.

Sementara PDB menurut pengeluaran didominasi pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 55,44%, PMTB 32,68%, konsumsi pemerinta 8,63%, ekspor 23,15% serta impor 25,72%.

Perekonomian yang tumbuh 5,81% penyumbang terbesar berasal dari sektor perdagangan ,hotel dan restoran 1,17%, pengangkutan dan komunikasi 1,15%, dan industri pengolahan 1,48%.

Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I 2013 mencapai 5,92%.Sedang target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-Perubahan 2013 sebesar 6,3%

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan II-2013 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 57,79 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,99 persen, Pulau Kalimantan 8,89 persen, Pulau Sulawesi 4,70 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,49 persen. Kontribusi terkecil berasal dari kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua, yakni sebesar 2,14 persen.






BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah masalah jangka panjang suatu negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan pembangunan ekonomi. Semakin baik pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula pembangunan ekonomi di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Diperlukan usaha untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber-sumber daya di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

B. Saran

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pemerintah dibantu rakyat Indonesia harus dapat mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber daya yang ada di Indonesia. Kebijakan pemerintah sangat berperan penting dalam usaha tersebut. Pemerintah harus mampu memberantas korupsi yang merupakan faktor utama penghambat pertumbuhan ekonomi, selain itu pemerintah haruslah mengembangkan infrastruktur, meningkatkan taraf pendidikan masyarakat agar kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat sehingga mampu mengelola sumber daya alam Indonesia secara optimal bukan dikeloka oleh negara lain, serta merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi.












DAFTAR PUSTAKA

Sukirno,Sadono.2011.Makroekonomi Teori Pengantar.PT Raja Grafindo Persada:Jakarta


http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi diakses tanggal 24 September 2013

http://www.bps.go.id/?news=1008 diakses tanggal 24 September 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi diakses tanggal 24 September 2013


No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar anda ! Jangan pura-pura buta !