PEREKONOMIAN INDONESIA
“PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA”
Sebagai Pemenuhan Tugas
Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen Pengampu : Drs.
Dahli S.,M.M.
Disusun Oleh Kelompok 2
:
Erna Wati 12.0102.0016
Siti Sarifah 12.0102.0020
Yuni Listiyani 12.0102.0060
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAGELANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan
ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Pertumbuhan ekonomi sering disama artikan dengan pembangunan ekonomi,
tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda pengertiannya. Dengan ada nya
pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan ekonomi dimana dengan pertumbuhan
ekonomi itu sendiri akan memuncul kan pembangunan pembangunan ekonomi. Banyak
faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,baik faktor
pendorong maupun faktor penghambat.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian pertumbuhan ekonomi?
2.
Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi?
3.
Teori tentang pertumbuhan ekonomi.
4.
Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
C. Tujuan
1.
Mengetahui definisi pertumbuhan ekonomi.
2.
Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
3.
Mengetahui teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi.
4.
Mengetahui faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pertumbuhan
Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Dalam
analisis ekonomi perlu dibedakan arti pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi karena kedua konsep tersebut mempunyai pengertian yang berbeda.
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan
ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang.
Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan
faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan
produksi barang dan jasa yang sama besarnya.
Pertambahan
potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi yang
sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi
itu adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk
menyediakan semakin banyak barang barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan
ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan
ideologi yang diperlukannya
Definisi ini memiliki
tiga komponen :
1. Pertumbuhan ekonomi
suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang.
2. Teknologi maju
merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat kemampuan
dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; dan kepada penduduk
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat dimanfaatkan.
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat dimanfaatkan.
4. Teori pertumbuhan
ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor mengenai faktor – faktor apa yang
menentukan kenaikan ouput per kapita dalam jangka panjang, dan mengenai
bagaimana faktor mengenai bagaimana faktor – faktor tersebut berinteraksi
faktor satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
Dengan
kata lain dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional.
Sedangkan
pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikkan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan
ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar
proses pembangunan ekonomi.
Perbedaan
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi yaitu :
Pertumbuhan ekonomi :
1. Merupakan proses
naiknya produk per kapita dalam jangka panjang
2. Tidak memperhatikan
pemerataan pendapatan
3. Tidak memperhatikan
pertambahan penduduk
4. Belum tentu dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat
5. Pertumbuhan ekonomi
belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi:
1. Merupakan proses
perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan
produk per kapita
2. Memperhatikan
pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
3. Memperhatikan
pertambahan penduduk
4. Memperhatikan
pertambahan penduduk
5. Pembangunan ekonomi
selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi memiliki persamaan yaitu :
1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan
di bidang ekonomi
2. Pokok permasalahan akhir adalah
besarnya pendapatan per kapita
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab
pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat
4.Kedua-duanya berdampak pada
kesejahteraan rakyat
Indikator
yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu :
1. Produk Domestik Bruto (PDB),yaitu
nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor
produksi milik warga negara tersebut dan negara asing.
2. Produk Nasional Bruto
(PNB), yaitu nilai barang dan jasa yang dihitung hanyalah barang dan jasa yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari
negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.
B.
Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
1. Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut
pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-barang modal,
luas tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun
menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli
ekonomi Klasik terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh
pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi.
Dalam
teori pertumbuhan mereka, dikemukanan suatu teori yang menjelaskan perkaitan
antara pendapatan per kapita penduduk dan jumlah penduduk. Teori tersebut
dinamakan teori penduduk optimum. Apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi
marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Maka pertambahan
penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita. Akan tetapi jika penduduk
semakin banyak maka akan berlaku hukum hasil lebih yang semakin berkurang,yaitu
produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan.
2. Teori Schumpeter
Teori
Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan
pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan
golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam
kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan barang baru,
mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang,
memperluas pasar suatu barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan
mentah yang baru dan mengadakan perubahan dalam organisasi dengan tujuan
mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan
memerlukan investasi baru.
3. Teori Harrod-Domar
Teori
Harrod-Donar dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang harus dipenuhi
supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady
growth dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai
secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan
pembentukan modal tersebut.
4. Teori Pertumbuhan Neo
Klasik
Abramovits
dan Solow dalan teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan bahwa faktor
terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan
pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi
dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.
C. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
1.
Faktor Sumber Daya
Manusia
Sama
halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
2. Faktor Sumber Daya
Alam
Sebagian
besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber
daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan
proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan
dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan
diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.
Sumber Daya Modal
Sumber
daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor-faktor yang
menghambat pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah :
1. Korupsi
Korupsi akan mempersulit pembangunan
karena akan membuat kekacauan dan ketidakefisienan dalam pembelanjaan.
2. Laju inflasi
Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks
kepercayaan konsumen karena masyarakat cenderung mengurangi belanja karena
berhati-hati terhadap resiko kenaikkan harga tinggi.
3. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bungan akan mempengaruhi
investasi.
4. Kenaikkan harga bahan
bakar minyak
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional karena dampak kebijakan tersebut
menimbulkan "multiplayer effect" menyeluruh terhadap perekonomian.
5. Situasi keamanan yang
tidak kondusif
Ada beberapa pandangan untuk menciptakan
kondisi ekonomi yang kokoh dibutuhkan stabilitas politik dan keamanan. Investor
yang pada saat ini dianggap sebagai salah satu yang berperan dalam pertumbuhan
ekonomi suatu negara tidak akan mau menanamkan modalnya (investasi jangka
pendek maupun jangka panjang) jika keamanan tidak stabil.
D. Perkembangan Ekonomi Indonesia Terkini
Perekonomian
Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar
harga berlaku pada Triwulan II 2013 mencapai Rp 2.210,1 triliun, sedangkan PDB
atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 671,3 triliun.
Pertumbuhan
Triwulan II 2013 tumbuh 5,81% dibandingkan Triwulan II 2012. Pertumbuhan
ekonomi secara tahunan (yoy) dicapai sektor pengangkutan dan komunikasi 11,46%,
keuangan, real estate dan jasa perusahaan 8,07% serta konstruksi 6,88%.
Sementara sektor listrik, gas dan air besih tumbuh 6,6%, pedagangan, hotel dan
restoran 6,47%, industri pengolahan 5,84%, sektor jasa 4,48%, serta sektor
pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan 3,2%. Untuk sektor pertambangan
dan penggalian karena produksinya turun sehingga menjadi 1,19%.
Pertumbuhan ekonomi 5,81% didukung pengeluaran
konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,06% serta pertumbuhan konsumsi pemerintah
2,13%, Pembentukan Modal Tetap bruto (PMTB) 4,67%,ekspor 4,78% dan impor 0,62%.
Sementara PDB menurut pengeluaran didominasi
pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 55,44%, PMTB 32,68%, konsumsi
pemerinta 8,63%, ekspor 23,15% serta impor 25,72%.
Perekonomian yang tumbuh 5,81% penyumbang terbesar
berasal dari sektor perdagangan ,hotel dan restoran 1,17%, pengangkutan dan
komunikasi 1,15%, dan industri pengolahan 1,48%.
Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I
2013 mencapai 5,92%.Sedang target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah
dalam APBN-Perubahan 2013 sebesar 6,3%
Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada
triwulan II-2013 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan
Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar
terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 57,79 persen, diikuti oleh Pulau
Sumatera sebesar 23,99 persen, Pulau Kalimantan 8,89 persen, Pulau Sulawesi
4,70 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,49 persen. Kontribusi terkecil berasal
dari kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua, yakni sebesar 2,14 persen.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi adalah masalah jangka panjang suatu negara. Pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan pembangunan ekonomi. Semakin baik
pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula pembangunan ekonomi di
negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan menghambat
pertumbuhan ekonomi. Diperlukan usaha untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan
sumber-sumber daya di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
B. Saran
Untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pemerintah dibantu rakyat Indonesia
harus dapat mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber daya yang ada di Indonesia.
Kebijakan pemerintah sangat berperan penting dalam usaha tersebut. Pemerintah
harus mampu memberantas korupsi yang merupakan faktor utama penghambat
pertumbuhan ekonomi, selain itu pemerintah haruslah mengembangkan
infrastruktur, meningkatkan taraf pendidikan masyarakat agar kualitas sumber
daya manusia Indonesia meningkat sehingga mampu mengelola sumber daya alam
Indonesia secara optimal bukan dikeloka oleh negara lain, serta merumuskan dan
melaksanakan perencanaan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno,Sadono.2011.Makroekonomi Teori Pengantar.PT Raja
Grafindo Persada:Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
diakses tanggal 24 September 2013
http://www.bps.go.id/?news=1008
diakses tanggal 24 September 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi
diakses tanggal 24 September 2013
No comments:
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar anda ! Jangan pura-pura buta !